DILI, 17 november 2023 (TATOLI)— Program Dana Kemanusiaan yang dikumpulkan oleh Pegawai BCTL (Bank Pusat Timor-Leste) bersama mitranya telah membangun tiga rumah bagi korban banjir akibat badai seroja pada 04 april 20021.
Wakil Gubernur BCTL, Venancio Alves mengatakan pada 04 april 2021, terjadi bencana alam di Timor-Leste yang menyebabkan beberapa orang kehilangan nyawa, dan banyak terjadi kerusakan pada properti dan rumah.
“Pada saat itu, banyak pemerintah, entitas, dan individu yang memberikan bantuan kemanusiaan untuk membantu orang yang terkena dampak. Bank Sentral mengorganisir pegawai, mitra institusi dan individu untuk mengumpulkan dana kemanusiaan untuk membantu orang yang terkena dampak bencana. Bank Sentral membuka rekening dengan nama Dana Kemanusiaan dan berhasil mengumpulkan dana sebesar $16.492,90,” jelas Venancio Alves usai meresmikan rumah dari Dana Kemanusiaan di kampung Lesibutak Dili, jumat ini.
Tim BCTL melakukan survei di lokasi pengungsian korban, mulai dari Dili, Hera, dan Maubisse untuk mencari masyarakat yang kehilangan rumah yang perlu dibantu. Tim survei merekomendasikan rumah di Aldeia Mole-Hautadu Maubisse, dengan dana yang ada BCTL memutuskan untuk membangun dua rumah sederhana di Maubisse yang diresmikan pada tanggal 12 agustus 2022.
Direktur Administrasi BCTL, Maria Soares mengatakan setelah Maubisse, BCTL memantau saldo Dana Kemanusiaan yang terkumpul dan masih memiliki sisa $6.141,40, sehingga BCTL kembali melakukan survei dan berkoordinasi dengan Otoritas lokal kampung Lesibutak (Dili) untuk membangun rumah sederhana bagi korban dampak banjir.
“Hari ini kita kembali meresmikan satu rumah sederhana memiliki ukuran 9×7 meter dengan empat kamar dan satu kamar mandi, dengan total anggaran $6.141,40. BCTL memutuskan untuk tidak memberikan uang tunai kepada korban, melainkan membeli bahan bangunan dan berkoordinasi dengan Otoritas lokal untuk langsung mengirimkan bahan bangunan tersebut kepada korban dengan pengawasan pengembang dan kontraktor korban sendiri.
Dijelaskan proses rekonstruksi memakan waktu enam bulan, dimulai pada bulan mei dan selesai pada november 2023 karena penerima manfaat tinggal di tempat yang sulit diakses dan jauh dari jalan raya dan waktu pengiriman bahan material konstruksi yang terbatas.
Ia menyebutkan dana kemanusiaan BCTL juga dibantu oleh mitra seperti Fernando Gama dan Miguel Guerreiro dari SIBS International Portugal, Pow Alastair Patrick Lindsay dari JPMorgan Australia, Anthony Zielinski dari SSgA Australia dan Sam Robbinson dari Selandia Baru.
“Dengan penyelesaian rumah ini, program Kemanusiaan BCTL yang didedikasikan untuk konsekuensi banjir april 2021 akan efektif ditutup,” katanya.
Penerima Manfaat dari kampung Lesibutak, Francisco Ribeiro berterima kasih pada pegawai BCTL bersama mitranya yang telah memberikan dukungan tersebut untuk meringankan penderitaan.
“Saya memiliki lima anak laki-laki dan tiga perempuan, bersama istri saya. Jadi, kami ada 10 orang. Terima kasih untuk dukungannya. Banjir pada dua tahun lalu saya kehilangan rumah saya karena sepenuhnya ditutup oleh tanah, meskipun ini sederhana tapi ini sangat membantu,” ucap Francisco Ribeiro.
Kepala Desa Maneluana, Jacob Soares menjelaskan di Manleuana sendiri memiliki 10 kampung berbeda tetapi hanya empat kampung seperti Lesibutak, Mauk, Laulora dan Mane Mesak yang menerima dampak bencana terparah pada 2021.
“Syukurlah semuanya suduh mendapatkan bantuan dari Pemerintah dan Mitra Internasional dan hari ini kita juga bersyukur keluarga ini bisa memiliki rumah sederhana yang baru kita resmikan,” jelasnya.
Jumlah penduduk Manleuana terdiri dari 2.704 Kepala Keluarga (KK), 15.392 jiwa (2022), dimana 7.795 jiwa adalah laki-laki dan 7.597 jiwa adalah perempuan. Sebanyak 9.859 di antaranya tinggal di lingkungan perkotaan, 5.533 di bagian pedesaan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz