DILI, 08 november 2023 (TATOLI)— Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (MAPPF) dan Conservasi International Timor Leste (CITL) bersama Kedutaan Besar Selandia Baru hari ini meluncurkan proyek baru Kawasan Konservasi Laut (KKL) di Timor-Leste.
Proyek baru Kawasan Konservasi Laut di Timor-Leste itu akan difokuskan di empat desa yaitu di Vatuvou (kotamadya Liquisa), dan Batugade, Sanarin dan Aidabaleten (kotamadya Bobonaro).
Direktur Jenderal Perikanan di MAPPF, Celestino da Cunha mengatakan peluncuran proyek baru KKL sangat penting untuk mengatasi tantangan, dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan masyarakat pesisir laut serta melindungi ekosistem pesisir yang unik.
“Hal ini berfokus, untuk memperkuat ketahanan iklim di komunitas pesisir yang bersama mengelola KKL, mendukung sistem mata pencaharian dan meningkatkan pengelolaan perikanan,” kata Direktur Jenderal Perikanan dan Budidaya Perairan, Celestino da Cunha pada wartawan di City8 Dili, rabu ini.
Dikatakan, langkah ini sangat penting untuk menjaga kekayaan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut, menstimulasi perekonomian lokal, dan memperkuat ketahanan terhadap dampak buruk perubahan iklim.
Selain itu, Direktur CITL Manuel Mendes, mengungkapkan, dengan peluncuran proyek ini akan dilakukan selama tiga tahun dari 2023 hingga 2026. Pelaksanaan proyek akan berfokus pada empat desa tertentu yang terletak di sisi utara dan barat Timor-Leste.
“Proyek ini akan dilaksanakan di empat desa yaitu Vatuvou Batugade, Sanirin dan Aidabaleten. Keempat desa itu memiliki kepentingan strategis karena letak geografisnya yang berada di wilayah lintas batas antara Indonesia dan Timor-Leste serta hubungan sosial budaya yang kuat,’’ ujarnya.
Ia menguraikan bahwa proyek ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengelolaan laut yang lebih baik untuk menjaga pesisir pantai dan meningkatkan kehidupan masyarakat pesisir, dan berfokus pada kesejahteraan para nelayan, dan juga meningkatkan ketahanan nelayan dan komunitas di Timor – Leste.
Ia juga menambahkan, proyek itu akan membantu mereka menjadi lebih baik dan mengatasi tantangan lingkungan, serta meningkatkan pengelolaan perikanan yang sensitif terhadap iklim melalui kolaborasi dengan Indonesia, dengan menekankan pendekatan regional terhadap keberlanjutan sumber daya.
Dia menginformasikan bahwa kegiatan proyek memiliki tiga komponen utama yaitu, meningkatkan pengelolaan bersama KKL, dalam hal ini melibatkan upaya kolaboratif untuk memperkuat pengelolaan dan konservasi kawasan perlindungan laut di dalam komunitas sasaran proyek.
Selain itu, meningkatkan opsi ketahanan iklim untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Dan, meningkatkan Praktik Perikanan Mengingat pentingnya perikanan bagi masyarakat. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas perikanan.
Sedangkan proyek ini didanai oleh Program Bantuan Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru melalui Kedutaan Besar Selandia Baru di Timor-Leste. Selain itu proyek tersebut akan memberikan manfaat langsung kepada 600 keluarga dan tidak langsung kepada 14,572 orang.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz