iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Hipólito akui belum ada pendataan lengkap khusus alumni AICAT

Hipólito akui belum ada pendataan lengkap khusus alumni AICAT

Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (MAPPF) melakukan pertemuan selama dua hari dengan para alumni dari Pusat Pelatihan Pertanian AICAT (Arava International Center for Agriculture Training). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 08 november 2023 (TATOLI)– Direktur Nasional Pelatihan Pertanian, Hipólito Costa mengakui hingga saat ini Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (MAPPF) belum melakukan pendataan lengkap para alumni dari Pusat Pelatihan Pertanian AICAT (Arava International Center for Agriculture Training) yang selama ini mendapatkan kesempatan mengikui pelatihan di Israel.

Dikatakan, sejak 2015 hingga 2022, Pemerintah Timor-Leste melalui kerjasama bilateral dengan Israel sudah telah mengirim 397 kaum muda untuk mengikuti pelatihan AICAT di Israel tetapi belum ada pendataan kelanjutan kegiatan alumni.

“Pelatihan AICAT dari tahap pertama sampai ke-VI, kita belum memiliki database tentang apa saja yang sudah mereka lakukan setelah kembali dari AICAT tetapi sesuai observasi yang kami lakukan sebagian alumni berkontribusi pada sektor produktif seperti pertanian, hortikultur, peternakan, perikanan dan lainnya,” ungkap Hipólito Costa di kantor MAPPF Comoro, rabu ini.

Ia menjelaskan, karena permintaan dari Menteri MAPPF, Marcos da Cruz untuk meninjau kegiatan 397 peserta yang telah mengikuti pelatihan di AICAT Israel, maka diadakan pertemuan selama dua hari untuk mengumpulkan alumni di seluruh negeri.

Meskipun telah diberikan undangan tetapi Alumni AICAT yang hadir dalam pertemuan tersebut hanya lebih dari 100 orang. Para peserta diberikan kesempatan untuk memberikan presentasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan sejauh ini.

“Pertemuan dua hari ini agar kita mendengar lansung kontribusi, kesempatan dan peluang apa saja yang sudah dilakuakn para alumni di Timor-Leste sejauh ini. Saya tahu sebagian sudah mendirikan kelompok, bekerja di Pemerintah, sekolah dan ada yang bekerja di luar negeri,” ucapnya.

Sekretaris Negara urusan Peternakan, José Vieira de Araújo ingin para alumni AICAT bisa mendukung Pemerintah dalam mengembangkan sektor produtif sehingga mampu menaikkan pendapatan negara yang saat ini masih bergantung pada penghasilan minyak bumi.

“Kalian tidak harus membuat hal besar, bisa memberikan inisiatif yang dimulai dari desa dan produk dipasarkan secara lokal. Kita akan bantu akses pasar tetapi kalian harus memiliki niat dengan begitu Pemerintah akan mendukung,” jelasnya.

Ia menambahkan, tidak hanya Pemerintah tetapi mitra pembangunan nasional dan internasional juga siap untuk membantu karena pengalaman yang didapatkan selama di AICAT sangat berguna untuk diimplementasikan di Timor-Leste.

Salah satu alumni dari AICAT dan juga saat ini sebagai Koordinator Kelompok KHES (Komunidade Haburas Ekonomia Sustentavel), Nuno Mendonça da Conceição menceritakan setelah mengikuti pelatihan di AICAT bersama kawan-kawan telah mendirikan kelompok yang terdiri dari 10 orang, empat diantaranya perempuan untuk membantu masyarakat lokal dalam ekonomi berkelanjutan.

“Kelompok kami berlokasi di desa Mulo, Hautubuilico Ainaro. Kami membantu masyarakat lokal yang memiliki lahan pertanian untuk dikelola, dan mendukung akses pasar serta pelatihan tentang pertanian terbarukan dan lainnya,” ucapnya.

Nuno Mendonça da Conceição merekomendasikan pada MAPPF yang ingin membantu para petani agar bisa melakukan identifikasi secara detail guna menghindari kecurangan agar dana yang diberikan benar-benar digunakan untuk sektor pertanian. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!