iklan

EKONOMI, HEADLINE

MAPPF luncurkan empat benih varietas berbeda

MAPPF luncurkan empat benih varietas berbeda

Presiden Republik, Jose Ramos Horta didampingi Menteri Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan, Marcos da Cruz meluncurkan empat benih dengan varietas berbeda yang digelar di aula Katedral Dili, selasa (24/10). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 24 oktober 2023 (TATOLI)— Kementerian Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehuatanan (MAPPF) melalui Direktorat Riset dan Statistik Nasional hari ini meluncurkan empat benih dengan varietas berbeda seperti Hare mean lokál , Duhaen, Koto badak dan Batar hibridu.

Peluncuran empat benih dengan varietas berbeda itu dilakukan oleh Presiden Republik, Jose Ramos Horta dengan didampingi Menteri Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan, Marcos da Cruz di aula Katedral Dili, selasa ini.

Menteri   MAPPF Marcos da Cruz mengatakan setiap varietas memiliki karakteristiknya sendiri yang telah diuji selama bertahun-tahun di berbagai lingkungan yang mewakili zona agroekologi untuk menentukan varietas yang sangat cocok untuk kondisi lingkungan, ketahanan terhadap penyakit dan hama, produktivitas tinggi, dan diminati oleh petani.

Berita terkait : Perbaiki kualitas tanah, MAPPF kembangkan teknologi biochar “Hare Latun”  

“Kita meluncurkan varietas yang terdiri dari empat jenis komposisi berbeda yaitu, Hare Mean Lokál, Duhaen, Koto Badak dan Batar Hibridu dengan total 10 jenis varietas,” ungkap Menteri Marcos.

Kementerian Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehuatanan melalui Direktorat Riset dan Statistik Nasional meluncurkan empat benih dengan varietas berbeda seperti Hare mean lokál , Duhaen, Koto badak dan Batar hibridu. Foto Tatoli/Antonio Daciparu

Dijelaskan, tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan produksi melalui benih berkualitas, tapi juga perlu memperhatikan faktor penting seperti lahan dan air. Pusat penelitian telah memiliki laboratorium khusus yang dilengkapi untuk melakukan analisis jenis tanah dan karakteristiknya.

Selain itu, peneliti juga terus mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan tanah dengan cara meningkatkan produktivitas dan perawatan tanah, seperti konservasi pertanian dan penggunaan kompos.

“Saya percaya bahwa, dengan diluncurkannya varietas baru dan teknologi pertanian yang baru ini, kita dapat memberikan kesempatan kepada petani untuk membangun ladang mereka lebih baik sehingga mereka bisa meningkatkan produksi dan menjamin keamanan pangan di dalam negeri,” ucpanya.

Berita terkait : MAPPF akan distribusikan 79 ton benih jagung pada petani lokal di setiap kotamadya

Presiden Republik, José Ramos Horta dalam kesempatannya berterima kasih pada Pemerintah Australia dan Peneliti dari Korsel, Soon Kwon Kim yang sudah mendukung MAPPF dalam  mengembangkan penelitian tersebut.

“Kita harus belajar dari Korsel, dulunya 20 sampai 30 tahun lalu mereka adalah negara yang miskin tetapi hari ini mampu menjadi negara maju karena mengandalkan sumber daya manusia dan lahan yang mereka ada dengan sumber kekayaan alamnya,” tegasnya.

Pada tahun 2007 hingga 2012, MAPPF melalui Direktorat Riset dan Statistik Nasional melalui program Fini ba Moris yang didukung oleh program ACIAR telah mengembangkan lebih dari 19 varietas tanaman di Timor-Leste, termasuk tujuh (7) varietas jagung, empat varietas buncis, dua varietas padi, tiga varietas singkong, lima varietas pisang raja, dua varietas kacang, dan satu varietas kacang tanah.

Peluncuran varietas ini melalui proses panjang yang dimulai dari pengujian selama tiga tahun di pusat penelitian, seleksi, dan terus dilanjutkan dengan pengujian oleh petani selama minimal tiga tahun di berbagai wilayah yang mewakili zona agroekologi di Timor-Leste.

Hasil dari upaya ini berhasil menghentikan impor benih dari luar negeri sejak 2012, terutama untuk tanaman buncis, jagung, singkong, pisang raja, kacang, dan padi.

Berita terkait : Setiap tahun, Timor-Leste hasilkan 120 ton jagung

Selain itu, MAPPF telah merancang kebijakan nasional benih pada tahun 2012 lalu dengan tujuan untuk mengatur sistem benih nasional, termasuk sistem benih formal dan informal di wilayah pedesaan, termasuk pengenalan varietas benih baru, pengembangan varietas baru, dan registrasi varietas, termasuk penetapan standar sistem benih yang jelas.

MAPPF terus berupaya mencari dan mengembangkan varietas tanaman baru yang diperkenalkan dari luar negeri, mengembangkan varietas lokal, dan menciptakan varietas baru seperti hibrida buncis untuk meningkatkan pilihan petani dan meningkatkan produksi. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!