DILI, 03 oktober 2023 (TATOLI)— Global Watching Regional (GWR) mendukung Timor-Leste melalui Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan ( MAPPF) untuk melakukan pengawasan dalam mencegah penangkapan ikan secara ilegal di laut Timor.
Direktur Perikanan dan Budidaya dari MAPPF, Celestino da Cunha, mengatakan, sejak 2020 hingga saat ini pihaknya melalui Departemen Perikanan telah bekerja sama untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di laut Timor.
“Kita bekerja sama dengan Global Watching Regional dalam melakukan pengawasan pada aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di Laut Timor di bagian selatan dan mendeteksi bahwa penangkapan ikan ilegal telah berkurang pada tahun 2022 dan 2023,” kata Celestino kepada TATOLI di kantornya, Comoro Dili, selasa ini.
Dia mengatakan, dukungan kerjasama ini akan akan mengurangi aktivitas penangkapan ikan secara ilegal. Dan penangkapan ikan secara ilegal pada 2022 dan 2023 ini mulai berkurang.
Dijelaskan, Tim Global Watching Regional terdiri dari Australia, Papua New Guine (PNG), Indonesia dan Timor-Leste. Tim ini melakukan pengawasan dengan menggunakan satelit untuk mendeteksi penangkapan ikan secara ilegal yang terjadi di laut Timor.
“Pada pengawasan melalui satelit ini terdeteksi lebih dari 10 kapal penangkapan ikan ilegal yang mencuri ikan di laut Timor setiap harinya, namun sejak awal tahun 2023 penangkapan ikan secara ilegal di laut Timor sudah berkurang,” ujarnya.
Dengan terdeteksinya penangkapan ikan secara ilegal, maka MAPPF bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama melakukan komunikasi dengan negara-negara tetangga untuk menghormati kedaulatan di masing-masing negara dan dari komunikasi tersebut maka sekarang aktivitas penangkapan ikan secara ilegal telah berkurang.
Direktur itu, mengungkapkan untuk mengurangi penangkapan ikan secara ilegal di laut Timor bagian selatan, dan MAPPF juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan melalui Otoritas Maritim Nasional (ANM) dengan melibatkan delapan staf Departemen Perikanan dalam melakukan pengawasan di Laut Timor Selatan untuk melindungi kekayaan Timor-Leste.
“Dengan adanya Otoritas Maritim Nasional, kita yakin akan mengamankan kekayaan kita dan bisa mengendalikan secara maksimal penangkapan ikan secara ilegal yang terjadi di laut Timor,” tuturnya.
Sebelumnya terdapat lebih dari 250 kapal yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Laut Timor Selatan di setiap tahun dan berdasarkan data Global Watching Regional diperkirakan lebih dari 120 juta ton ikan yang hilang setiap tahunnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz