DILI, 01 oktober 2023 (TATOLI)—Presiden Republik Timor-Leste, José Ramos Horta dalam resepsi Perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia mengakui hubungan kedua negara saling menguntungkan dalam berbagai bidang.
Selama 20 tahun terakhir, Timor-Leste dan Indonesia telah memperdalam rasa saling percaya secara politik, memperluas kerjasama yang saling menguntungkan di berbagai sektor utama, dan meningkatkan pertukaran mengenai isu-isu utama untuk kepentingan bersama kedua negara.
“Hubungan antara kedua negara kita, tanpa keraguan, adalah hubungan yang saling menguntungkan. Rakyat Timor-Leste mengakui dan menghargai hubungan khusus dengan Indonesia,” jelas Horta di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, sabtu malam.
Dikatakan pada juli tahun lalu, dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Indonesia, setelah terpilih sebagai Presiden Republik, merupakan bukti dari persahabatan yang kuat dan kemitraan yang erat.
“Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo dan saya membahas berbagai masalah substantif yang menyoroti, khususnya, pembentukan Zona Perdagangan Bebas dan Kawasan Industri antara Timor-Leste, Indonesia, dan Provinsi NTT (Nusa Tengara Timur),” ucapnya.
Saat ini, diskusi teknis sedang berlangsung dan Pemerintah baru di bawah Perdana Menteri, Xanana Gusmão akan melakukan segala upaya untuk mempercepat proses implementasinya dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, dalam 20 tahun terakhir, jumlah perjanjian internasional yang ditandatangani antara Timor-Leste dan Indonesia dengan jelas menunjukkan dinamika, atau mungkin kegembiraan yang berlebihan, dari hubungan bilateral kedua negara.
Disebutkan, sekitar 90 perjanjian bilateral dan Nota Kesepahaman telah ditandatangani hingga saat ini, yang mencakup berbagai bidang kerja sama strategis. Beberapa dari perjanjian ini telah berhasil diimplementasikan, beberapa sedang berjalan dan sebagian besar tidak aktif, perlu ditinjau kembali.
Mengenai ASEAN, Indonesia telah menjadi salah satu pendukung yang paling dinamis bagi aspirasi Timor-Leste untuk bergabung sebagai anggota penuh dari organisasi regional yang sangat penting ini sejak tahun 2002.
Presiden Horta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengundang Timor-Leste untuk menjadi Negara Pengamat di bawah keketuaannya di ASEAN.
“Saya mengucapkan selamat kepada Indonesia atas kepemimpinannya yang sangat sukses di organisasi ini. Timor-Leste menantikan untuk bergabung dengan ASEAN di tahun-tahun mendatang, dan mudah-mudahan pada tahun 2025, di bawah kepemimpinan Malaysia,” katanya.
Indonesia juga merupakan mitra dagang terbesar Timor-Leste dan kami optimis bahwa pembangunan infrastruktur baru-baru ini, seperti Pelabuhan Tibar dan perluasan Bandara Internasional Dili akan semakin memperluas interaksi di semua tingkatan antara kedua negara.
Ia mengakui dan menghargai upaya tak kenal lelah dari Duta Besar RI, Okto Manik, dan seluruh staf di KBRI atas dinamisme dan upaya tidak kenal lelah dalam bekerja untuk memperluas dan memperdalam kerja sama antara kedua negara dan masyarakat.
Sementara, Duta Besar Indoensia untuk TL, Okto Dorinus Manik yang mengenakan pakaian adat dari Makassar salah satu kota di Indonesia itu ingin mengingatkan kembali betapa banyak pedagang Makassar yang sudah pernah ke Timor-Leste untuk memulai usaha.
Salah satu karakteristik utama pedagang Makassar adalah keuletan dan ketekunan dalam menjalankan bisnis mereka. Mereka seringkali memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai kesuksesan dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
“Tidak ada kata tidak ada tantangan dari pemulihan pandemi yang lalu, krisis keamanan hingga perubahan iklim. Tantangan ini mengharuskan Komunitas Internasional untuk bekerja sama, dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan belajar dari para pedagang Makassar. Kita harus bersatu dan mengesampingkan perbedaan,” jelasnya.
Hadir dalam resepsi perayaan 78 tahun Kemerdekaan RI, terdiri dari Mantan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, Wakil Perdana Menteri, Mariano Assanami, jajaran Menteri, perwakilan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) serta WNI (warga negara Indonesia) yang ada di Timor-Leste.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz