DILI, 13 september 2023 (TATOLI)— Menteri Pemuda, Olahraga, Seni dan Budaya (MJDAK) Nelio Izac Sarmento mengatakan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) berkeinginan untuk membangun stadion berstandar internasional di Timor-Leste.
“Tentu saja kami setuju dengan keinginan FIFA. Saya sudah melakukan konfirmasi ke Sekretariat FIFA, namun mereka mengatakan untuk menunggu keputusan dari FIFA,” kata Menteri Nelio Izac Sarmento kepada TATOLI di aula Kementerian Keuangan Aitarak-Laran, Dili.
Dijelaskan, modernisasi Stadion Dili penting untuk mengembangkan sepak bola di Timor-Leste dan juga mempersiapkan untuk digunakan dalam pertandingan sepak bola internasional di masa depan.
Karena itu, katanya FIFA menginginkan Pemerintah Timor-Leste menyerahkan Stadion Dili kepada FFTL agar dapat langsung mendonasikan dana untuk membangun stadion bertaraf internasional guna mengembangkan sepak bola Timor-Leste di masa depan.
Berita terkait : FIFA akan bangun kembali Stadion Dili sesuai standar internasional
“Semua lobi telah dilakukan oleh Pemerintahan Konstitusi kedelapan melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga sebelumnya, dan saya ingin melanjutkan proyek ini. Karena itu, saya sudah berkomunikasi dengan FIFA dan FFTL, tetapi mereka masih menunggu keputusan FIFA,” jelasnya.
Ditambahkan, jika FIFA tidak melanjutkan komitmennya, Pemerintah melalui MJDAK akan mendesain ulang Stadion Dili dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.
“Sebelumnya FIFA mendesain Stadion Dili sesuai standar internasional, namun hingga saat ini belum terealisasi. Karena itu, kami berencana mengalokasikan APBN tahun 2024 untuk mendesain ulang sesuai standar internasional juga,” imbuhnya.
Saat ditanya berapa besar dana yang akan digunakan untuk membangun Stadion Dili, Menteri Nelio menginformasikan bahwa, masih dalam tahap pembahasan dan akan dibahas lebih lanjut pada anggaran APBN 2024 di Parlemen Nasional.
Mengingat sebelumnya FIFA ingin mengalokasikan dana sebesar $50 juta untuk membangun stadion bertaraf internasional di Dili namun hingga kini hal tersebut belum terealisasi.
Disinggung soal Stadion Manatuto, juga dihentikan karena pemilik proyek pemenang telah meninggal dunia.
“Proyek pembangunan Stadion Manatuto sebelumnya dibangun oleh perusahaan lokal Obrai namun saat ini terhenti karena pemilik perusahaan Obrai telah meninggal dunia. Namun pembangunannya dapat dilanjutkan oleh subkontraktor lokal dari Manatuto. Karena, sebelumnya Obrai memiliki subkontraktor lokal namun Pemerintah memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut karena penandatanganan kontrak dengan Pemerintah dilakukan dengan Perusahaan Obrai, bukan perusahaan subkontraktor lokal,” tambah Nelio Sarmento.
Anggaran proyek Stadion Manututo berasal dari dana Infrastruktur (CAFI). Karena itu, MJDAK akan mengadakan pertemuan untuk membahas proyek tersebut dan akan melanjutkan proyek stadion Manututo sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ada.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz