iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE, OLAHRAGA

Special Olympics Timor-Leste identifikasi calon atlet disabilitas di Yayasan ALMA

Special Olympics Timor-Leste identifikasi calon atlet disabilitas di Yayasan ALMA

Special Olympics Timor-Leste melakukan kegiatan screening pada 50 anak penyandang disabilitas di Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 1 September 2023 (TATOLI)— Spesial Olympic Timor Leste (SOTL), melakukan kegiatan  screening pada 50 anak penyandang disabilitas di Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA). SOTL  mengindentifikasi  keseimbangan dan bakat mereka untuk diikut sertakan sebagai calon atlet berkebutuhan khusus untuk bisa  berprestasi dalam ajang nasional dan internasional.

Koordinator Program SOTL, Geraldino da Costa mengatakan, tahun ini SOTL mengadakan kegiatan tersebut dengan tiga program disipilin yaitu, Fun Fitness, Health Promotion dan Med Fest.

“Disini kita melakukan screening pada 50 calon atlet berkebutuhan khusus. Tujuan dari kegiatan tersebut bagaimana kita mengindentifikasi kasus dari setiap atlet, dalam tiga program disiplin tersebut,” kata Koordinator Program SOTL, Geraldino da Cost pada wartawan di Yayasan ALMA Pantai kelapa Dili, jumat ini.

Dijelaskan, jika screening tersebut ditemukan kasus yang memerlukan perawatan darurat, maka dokter akan langsung merujuk ke Rumah Sakit Guido Valadares (HNGV) untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

“Namun untuk kasus non-urgensi, dokter akan merekomendasikan agar para calon atlet berlatih olahraga setiap hari di rumah atau dalam kegiatan SOTL,” jelasnya.

Dikatakan, kegiatan tersebut mendapatkan dukungan anggaran senilai $2 ribu lebih dari Spesial Olympic internasional dan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif senilai $1 ribu lebih.

Sementara itu, Suster Makrina Lewo sebagai Penanggung Jawab Terapi di ALMA, menginformasikan bahwa, kegiatan ini diadakan dari SOTL  untuk memeriksa kesehatan dan kondisi anak-anak disabilitas dalam mempersiapkan mereka sebagai calon  atlet dimasa depan.

“Kegiatan ini untuk memeriksa kesehatan dan juga kondisi anak-anak, fisik dan juga mental mereka. Terutama untuk anak down syndrome,” katanya.

Menurut Suster Makrina, kegiatan tersebut sangat baik karena bisa  mengetahui keseimbangan tubuh para kaum disabilitas dan mempunyai bakat dibidang olahraga apapun, sehingga bisa dianjurkan untuk mengikuti Latihan.

Disebutkan, kaum penyandang disabilitas yang ada di ALMA terdiri dari 20 orang menderita mental intelektual, 21 anak Autis, tujuh anak down syndrome dan tiga menderita kekurangan fisik.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!