DILI, 11 agustus 2023 (TATOLI)— Kantor Kepresidenan Republik, menggelar forum ke-III tentang Timor-Leste dalam implementasi roadmap untuk mengakses pada Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Forum ini inisiatif dari Kepresidenan Republik dengan mengundang, Kementerian Menteri Luar Negeri untuk menjelaskan tentang proses implementasi perjalanan roadmap yang telah diterima dari ASEAN,” kata Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) Urusan ASEAN, Milena Rangel pada wartawan usai forum di Istana Kepresidenan Dili, kamis.
Dalam forum ini, dikatakan pihaknya menjelaskan tentang persiapan implementasi yang berkaitan dengan Program Pemerintah Konstitusional ke-IX dalam aksesi Timor-Leste ke ASEAN.
Dijelaskan, forum tersebut juga dilakukan untuk mempersiapkan Timor-Leste untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diadakan pada september mendatang di Indonesia.
Berita terkait : Roadmap keanggotaan ASEAN akan untungkan Timor-Leste
“Persyaratan dari roadmap tersebut berkaitan dengan Program Pemerintah ke-IX dan Perencanaan strategi pembangungan tahun 2020 hingga 2030. Semuanya telah ditetapkan, maka dengan roadmap itu akan mendorong kita untuk lebih berfokus pada implemetasi pembangunan,” tuturnya.
Menurutnya. jika Timor-Leste bergabung di ASEAN, dapat memberikan banyak manfaat karena Timor-Leste masuk pada pasaran yang sangat besar, dengan penduduk sekitar 700 juta dan keuntungan lainnya.
Ditegaskan lagi bahwa tanpa roadmap Timor-Leste tetap menjalankan pembangunan negara dengan mendirikan infrastruktur yang memadai dan mempersiapkan KTT yang lebih baik, jika negara ini menjadi tuan rumah.
Sementara, Presiden Republik, José Ramos Horta mengatakan, forum tersebut merupkan yang ketiga kali, yang disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri tentang Timor-Leste untuk mempersiapkan pembangunan yang memadai sesuai dengan Roadmap sebelum bergabung dengan ASEAN.
“Seperti diketahui ASEAN merupakan organisasi regional di wilayah Asia yang terdiri dari sepuluh anggota negara yang sangat penting dengan 700 juta penduduk dan mempunyai berbagai ekonomi gabungan dari negara tersebut. Kita juga berharap untuk bergabung. Karena, sejak restorasi kemerdekaan semua pemimpin kita ingin bergabung dengan ASEAN, maka perlahan lahan kita akan menjadi anggota ASEAN,” kata Horta.
Berita terkait : MNEK dan MKI gelar pelatihan CBP cluster II fokus pada ATIGA
Dikatakan, saat ini Timor-Leste mempunyai kemajuan yang sangat besar dibandingkan pada 2002. Saat Timor-Leste memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai meskipun infrastruktur, perdagangan internasional dan investasi yang masih berkurang.
Turut berpartisipasi dalam forum tersebut adalah, anggota Pemerintah Konstitusional ke-IX, para korps diplomatik dari negara Inggris, Mozambik, Cabo Verde, Polandia, Swiss, Chili, German dan juga Organisasi internasional PBB yang ada di Timor-Leste.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz