iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

Prevalensi stunting Timor-Leste tertinggi di dunia sebesar 47%

Prevalensi stunting Timor-Leste tertinggi di dunia sebesar 47%

Foto spesial

DILI, 07 agustus 2023 (TATOLI)—Menurut data laporan dari Unit Misi Cegah Stunting (UNMICS), mengungkapkan prevalensi stunting Timor-Leste tertinggi di dunia sebesar 47%. Itu terjadi karena, pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi yang tidak optimal.

Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan dengan angka tersebut maka UNMICS  mendorong semua ibu pentingnya memberikan ASI kepada bayi untuk menentukan masa depan bayi.

“Setiap tahun di dunia merayakan Hari Pekan ASI Sedunia pada  minggu pertama bulan agustus. Perayaan tersebut merupakan pesan kepada semua Ibu akan pentingnya ASI pada masa depan anak-anak,” tulis siaran pers tersebut.

Menurut data laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang di dipublikasikan  UNMICS bahwa, sekitar 500 juta ibu di dunia tidak mendapatkan perlindungan bersalin yang penting, hanya 20% negara yang memberikan cuti melahirkan pada ibu dan setengah dari bayi di dunia tidak mendapatkan ASI selama enam bulan.

Berita terkait : Atasi Stunting di Timor-Leste, Pemerintah setuju pembentukan Unit Komisi

Selain itu, menurut laporan dari Penelitian Pangan dan Nutrisi di Timor- Leste (PANTL) yang diluncurkan Kementerian Kesehatan pada 2020 bahwa pemberian ASI di Timor -este pada bayi masih belum maksimal.

Ibu yang memberikan ASI pertama pada bayi baru lahir di tingkat nasional sekitar 46.8% dan 64,2% ibu yang memberikan ASI pada bayi selama enam bulan pada tahun 2020.

“Melalui data tersebut menunjukan bahwa, kita perlu mendorong semua ibu untuk memberikan ASI pertama kepada bayi sejak lahir. Karena, ASI kuning sangat baik untuk bayi. Kita juga perlu mendorong ayah, keluarga dan masyarakat sosial untuk mendorong ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan,” jelas siaran pers itu.

Untuk mencegah pemberian ASI yang tidak optimal, maka Timor-Leste melalui peraturan Pemerintah No. 08/2023 tertanggal 12 apri, telah mendefinisikan aturan hukum tentang pengaturan komersial untuk membantu mengontrol kualitas produk makanan dan susu formula.

Berita terkait : Pemerintah akan percepat penurunan angka stunting hingga 25% sebelum 2030

Menurut laporan dari WHO itu bahwa, Timor-Leste masih mendapatkan masalah pada kurangnya fasilitas untuk ibu yang bekerja sehinnga pemberian ASI tidak teratur.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!