DILI, 01 agustus 2023 (TATOLI)— Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO -inggris) di Timor-Leste, Arvind Mathur dalam peringatan Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week – WBW) kembali mengingatkan akan pentingnya para ibu memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara optimal pada bayi.
Pekan ASI Sedunia adalah perayaan tahunan yang diadakan setiap tahun dari 01 hingga 7 agustus di lebih dari 120 negara. Tujuannya sebagai pengingat akan tindakan yang diperlukan untuk mendukung semua ibu agar dapat menyusui bayi mereka secara optimal.
“Tahun ini, WBW menjadi bagian dari Kampanye Promosi Menyusui Nasional Timor-Leste, yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan pada bulan April lalu, yang menyoroti komitmen pemerintah untuk memperkuat dan mempromosikan intervensi menyusui,” jelas Arvind Mathur dalam siaran pers yang diakses tatoli, selasa ini.
Ia menyebutkan menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak, memberikan sumber nutrisi terbaik bagi bayi, berkontribusi pada perkembangan otak bayi, dan menawarkan manfaat seumur hidup bagi ibu dan anak.
WHO merekomendasikan agar para ibu mulai menyusui dalam satu jam pertama setelah kelahiran dan melanjutkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. Namun, secara global, hanya 40% bayi di bawah usia enam bulan yang disusui secara eksklusif, dan Timor-Leste menghadapi statistik yang memprihatinkan.
Survei Pangan dan Gizi Timor-Leste 2020 mengungkapkan bahwa lebih dari separuh bayi yang baru lahir tidak menerima ASI dalam satu jam pertama setelah lahir, dan hampir 36% anak-anak berusia antara 0-5 bulan tidak disusui secara eksklusif.
Menurutnya tren ini harus diubah, karena meskipun WBW berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya mengatasi masalah ini, namun semua memiliki peran dalam melindungi, mendukung, dan mempromosikan pemberian ASI.
Tema WBW tahun ini, ‘Memungkinkan menyusui, membuat perbedaan bagi orang tua yang bekerja’, sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh perempuan yang bekerja di Timor-Leste.
“Kami memiliki banyak bukti yang menunjukkan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, diikuti dengan pemberian ASI secara terus menerus selama setidaknya dua tahun. Namun, banyak wanita yang berjuang untuk menyusui atau berhenti menyusui lebih awal dari yang direkomendasikan karena tantangan di tempat kerja,” katanya.
Mencapai keberhasilan dalam menyusui membutuhkan tanggung jawab kolektif, yang bergantung pada berbagai macam kebijakan dan tanggapan masyarakat, bukan hanya pada perempuan. Mereka membutuhkan waktu dan dukungan yang cukup untuk menyusui, dan semua orang dapat membantu dengan berbagai cara.
Tempat kerja harus memberikan cuti melahirkan selama enam bulan untuk ibu, cuti ayah untuk ayah, ruang atau tempat menyusui yang memadai dan memberikan waktu istirahat yang cukup bagi ibu untuk memerah ASI atau menyusui.
Secara global, terdapat bukti bahwa perempuan yang mendapatkan cuti melahirkan lebih lama melaporkan durasi menyusui yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan cuti berbayar yang memadai. Perempuan seharusnya tidak perlu memilih antara menyusui anak dan pekerjaan mereka. Karena itu, pembuat kebijakan harus memastikan adanya ketentuan cuti melahirkan berbayar dan mengembangkan paket akreditasi yang ramah ASI untuk tempat kerja.
Meningkatnya ketergantungan pada produk pengganti ASI atau susu formula merupakan tantangan lain yang harus dihadapi. Pengesahan Undang-Undang Keputusan Nasional Timor-Leste baru-baru ini tentang peraturan pemasaran produk pengganti ASI merupakan langkah ke arah yang benar.
“Saya yakin bahwa undang-undang ini akan segera disahkan dan ditegakkan untuk mengurangi pengaruh negatif dari susu formula komersial,” tegas Arving Mathur.
Dikatakan, sebagai bagian dari Kampanye Promosi Menyusui Nasional dan Pekan Menyusui tahun ini, ia mendorong semua orang untuk memungkinkan para ibu memilih menyusui sambil mengejar pertumbuhan profesional mereka.
“Mari tidak melupakan peran penting menyusui dalam memerangi malnutrisi dan membangun masa depan yang lebih sehat untuk negara ini. Mari bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penuh pemberian ASI, dan para ibu diberdayakan untuk memberikan anak-anak mereka awal yang terbaik dalam hidup,” ungkapnya.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz