iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, HEADLINE

MNEK : Penyelesaian batas darat dengan Indonesia adalah prioritas utama

MNEK : Penyelesaian batas darat dengan Indonesia adalah prioritas utama

Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas. Foto Tatoli /Egas Cristóvão

DILI, 03 juli 2023 (TATOLI)— Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK -tetun), Bendito Freitas mengatakan proses penyelesaian batas darat antara Timor-Leste dan Indonesia sampai sekarang belum diselesaikkan dan ini menjadi prioritas bagi MNEK untuk dijajaki dalam waktu dekat.

“Isu masalah batas kita dan Indonesia, kementerian sudah memiliki tim teknis dan komisi yang menangani masalah ini. Untuk itu menganggap masalah ini sangat penting. Kita akan melihat bagaimana menyelesaikan prosesnya,” ungkap Bendito pada Tatoli secara eksklusif.

Ia menjelaskan, masalah ini bukan hanya ditangani oleh MNEK tetapi bersama Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão karena sebelumnya Ia yang menangani kabinet perbatasan darat dan maritim.

“Masalah ini tidak hanya dihadapi MNEK sendirian tetapi juga kompetensi Perdana Menteri  Kay Rala Xanana Gusmão karena sebelumnya semua pekerjaan ada di kabinet batas darat dan maritim telah ditangani beliau,” katanya.

Dengan begitu, dalam waktu dekat MNEK akan berupaya keras guna menjamin kesuksesan bagi masyarakat dan negara sesuai dengan espektasi dari rencana dan politik yang ada.

Ketua Negosiator Utama Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, sebelumnya bersama mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Pertahanan Indonesia, Wiranto dan Menter Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi sudah menandatangani nota persetujuan untuk finalisasi perbatasan darat.

Melalui penandatanganan persetujuan tersebut telah menyelesaikan masalah batas darat di dua segmen seperti Noelbesi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben.

Daerah Noelbesi-Citrana adalah batas antara Kupang Nusa Tengara Timur (NTT) dan Oé-Cusse Ambeno sebagai bagian dari Timor-Leste.

Begitu pun dengan Bijael Sunan-Oben adalah batas antara Tengah NTT dan Oé-Cusse Ambeno dengan ukuran 142,7 hektar. 

Reporter: Hortencio Sanches (Penerjemah: Cidalia Fátima)

Editor  : Zezito Silva

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!