DILI, 15 juni 2023 (TATOLI)— Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Unit Misi Cegah Stunting (UNMICS) hari ini membahas kemajuan sistem pangan di Timor-Leste. Pembahasan dilakukan untuk memerangi malnutrisi dan stunting pada tahun 2030.
Direktur Eksekutif UNMICS, Filipe da Costa mengatakan, seminar yang digelar hari ini dengan melibatkan kementerian terkait seperti MAP (Kementerian Pertanian dan Perikanan) dan badan PBB seperti, Program Pangan Dunia (FAO), Organisasi Pangan dan Pertanian (WFP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF (Dana Anak PBB), dan juga termasuk agensi internasional lainnya seperti TOMAK, Care Iternasional, dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Hari ini kita membahas lagi, kemajuan dari sistem pangan, masalah apa yang ada, dan juga mempersiapkan daftar rekomendasi untuk Pemerintah selanjutnya, agar bisa berinvestasi tetap pada sistem pangan. Karena, situasi di TL sekitar 35% masyarakat hidup tanpa keamanaan pangan,” Filipe da Costa pada wartawan di Delta Nova Dili, kamis ini.
Dijelaskan, masyarakat yang hidup tanpa sistem keamanan pangan, dan sekitar 300 ribu orang yang hidup dalam keadaan tidak mampu Timor Leste (TL), sehingga perlu untuk di perioritaskan dalam sistem pangan.
“Jika pangan tidak memadai, maka ini dapat berdampak bagi nutrisi, karena pola makan yang tidak sehat. Malnutriri di Timor-Leste, merupakan hal yang paling tinggi kedua di dunia. Dimulai dari anak-anak yang berusia lima tahun kebawah, sekitar 47% mengalami stunting. Itu terjadi, karena pola makan yang tidak sehat,” jelasnya.
Jadi, katanya tujuan utama dari seminar tersebut, untuk mempersiapkan perencanaan, pada pemerintahan baru, sehingga dapat mengimplementasi dan berinvestasi dengan baik, serta dapat menjamin keamanaan pangan untuk rakyat TL.
“Selain itu dalam seminar tersebut kita juga mempersiapkan, stock talking update, untuk pemerintahan baru yang akan berpartisipasi dalam event internasional sistem pangan di Roma, yang diundang oleh PBB pada pertengahan juli mendatang,” katanya.
Sementara, Direktur Jenderal MAP, Odete do Ceu Guterres mengatakan, Kementerian MAP tetap memiliki rencana strategi tahun 2021-2025 untuk meningkatkan produksi pertanian dalam negeri.
Selain itu, Perwakilan FAO di TL, Paula Lopes da Crus mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan TL sejak tahun 2000, untuk mendukung TL di sektor pertanian.
“Hingga saat ini FAO memberikan asistensi di setor pertanian, perikanan, dan kehutanan,” ucapnya.
Sementara, pada tahun 2012 hingga saat ini FAO terus mendukung meningkatkan politik strategi pertanian yang berkelanjutan khususnya dalam konservasi pertanian.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz