iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Proses aksesi Timor-Leste ke ASEAN, Adaljiza : perlu libatkan beberapa investasi

Proses aksesi Timor-Leste ke ASEAN, Adaljiza : perlu libatkan beberapa investasi

Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno. Foto Tatoli/Egas Cristovão

DILI, 14 juni 2023 (TATOLI)— Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama, Adaljiza  Magno mengungkapkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk beberapa investasi dalam jangka waktu pendek demi keperluan proses aksesi Timor-Leste ke ASEAN.

Kebutuhan akan hal ini tidak hanya berasal dari persyaratan yang ditetapkan dalam peta jalan untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Tetapi, juga dari pembangunan infrastruktur dan pelatihan sumber daya manusia yang cepat untuk peran yang secara progresif diambil oleh Timor-Leste sebagai pengamat yang semakin sering dan bahkan efektif berpartisipasi pada pertemuan badan-badan ASEAN.

Adaljiza Magno merekomendasikan kepada Pemerintahan baru melakukan pembentukan dana khusus untuk pengembangan infrastruktur, serta pembentukan komisi akhir untuk implementasi peta jalan aksesi Timor-Leste ke ASEAN untuk lima tahun ke depan.

“Terutama karena bersama Negara Anggota ASEAN, masih ada 20 mitra internasional sebagai peninjau dan peserta pertemuan internasional. Karena itu, ketika Negara Timor-Leste memiliki perwakilan asing yang besar di negaranya, maka dibutuhkan lebih banyak infrastuktur yang berkualitas,” ungkap Adaljiza Magno pada Tatoli secara esklusif.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan adalah beberapa mitra internasional ASEAN.

“Ketika Negara Timor menjadi ketua ASEAN, perlu meningkatkan infrastruktur di negara tersebut secara signifikan untuk mengakomodasi para mitra tersebut, serta para pemimpin ASEAN”, katanya.

Ia mengklarifikasi bahwa roadmap secara eksplisit menyiratkan adanya infrastruktur fisik yang diperlukan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN.

Menurut Menteri Adaljiza, dalam beberapa tahun terakhir, terlepas dari upaya pemerintah berturut-turut, dalam investasi asing di bidang-bidang seperti pariwisata dan perhotelan belum cukup.

Karena itu, katanya untuk memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peta jalan untuk bergabung dengan ASEAN, dan ia menganggap, bahwa Pemerintah harus membuat dana khusus karena ini akan membantu meyakinkan investor internasional untuk berinvestasi di negara ini.

Dikatakan, jika Timor-Leste tidak berinvestasi dalam infrastruktur, itu tidak akan meyakinkan negara lain untuk berinvestasi di Timor-Leste.

Adaljiza Magno mengenang bahwa pada KTT ASEAN ke-42, yang berlangsung pada bulan mei lalu di Labuan Bajo, Indonesia, diadopsi peta jalan aksesi Timor-Leste ke ASEAN sebagai anggota penuh, di mana tujuh kriteria dan kerangka kerja umum dijelaskan bahwa Timor-Leste harus mematuhi.

“Negara kita harus, misalnya, melakukan reformasi politik, hukum dan peraturan, memberlakukan undang-undang, menunjuk badan pelaksana nasional, memastikan staf berbahasa Inggris yang cukup di semua kementerian, memiliki infrastruktur fisik dan logistik yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah pertemuan dan delegasi, sebagaimana serta untuk menjamin keamanan para pemimpin ASEAN,” tegas Adaljiza Magno.

Peta jalan tersebut juga mencakup formalitas penerapan berbagai perjanjian regional, komitmen keuangan, pembentukan misi diplomatik di semua Negara Anggota, standarisasi proses implementasi, pemantauan dan evaluasi langkah-langkah politik dan ekonomi.

Adaljiza  juga menekankan bahwa, segera setelah TL  sepenuhnya bergabung dengan ASEAN, TL  harus menyumbang $4,1 juta per tahun untuk biaya operasional berbagai badan organisasi internasional Asia tersebut. 

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!