DILI, 02 juni 2023 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Kesehatan menyatakan hingga saat ini belum ada rencana untuk memulai vaksin rabies pada hewan maupun manusia.
Vocal Point Regulasi Kesehatan Internasional Kementerian Kesehatan, Josefina João menjelaskan meskipun saat ini di negara tetangga khususnya di Kupang, Indonesia telah memiliki kasuk rabies tetapi Timor-Leste belum memiliki rencana penerapan vaksin untuk mencegah virus rabies.
“Kasus rabies ini sampai saat ini belum ada penanganan khusus, memang ada vaksin untuk pencegahan bagi virus ini. Di Timor-Leste kita belum mendeteksi kasus rabies, jadi untuk mengimplementasikan vaksin dibutuhkan diskusi antara para ahli agar memiliki keputusan yang tepat,” kata Josefina João dalam konferensi pers yang diadakan jumat ini.
Dikatakan, sampai saat ini sudah ada 150 negara khususnya di Afrika dan Asia yang berdampak pada penyakit rabies dan data menunjukan bahwa kemungkinan hidup bagi mereka yang terjangkit sangat kecil.
Berita terkait : Kasus Rabies di Kupang, Pemerintah imbau masyarakat Timor-Leste jangan panik
“Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan otak. Jika otak ini terinfeksi maka kemungkinan hidup sangat kecil. Setelah melewati masa inkubasi dan menimbulkan gejala, tidak ada obat yang bisa melawan virus,” jelasnya.
Meskipun begitu, Vocal Point Regulasi Kesehatan Internasional meyakini bahwa memakan daging anjing olahan/ yang sudah dimasak tidak ada risiko terinfeksi rabies karena bakteri pada anjing pasti mati saat dimasak.
Tetapi tidak dipungkiri bahwa individu yang mengolah daging anjing itulah yang rentan terinfeksi rabies, karena adanya gigitan dan kontak terhadap air liur anjing menjadi risiko kuat seseorang terinfeksi rabies.
Dikutip dari AntaraNews pada (02/06), Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang menyampaikan bahwa kasus gigitan anjing, yang berpeluang menyebabkan penularan rabies, dilaporkan terjadi di 11 dari 32 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu H mengatakan bahwa sudah ada 107 orang yang kena gigitan anjing dan untuk mencegah penularan penyakit rabies. Sudah 22 orang yang mendapat vaksinasi anti rabies dosis pertama.
Peningkatan upaya pencegahan dan penanggulangan rabies dilakukan menyusul kematian seorang warga setelah digigit anjing yang diduga terserang rabies di Kabupaten TTS.
Rabies termasuk zoonosis, penyakit hewan yang dapat menular ke manusia. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies ini bisa menular melalui gigitan, jilatan, atau cakaran hewan seperti anjing, kucing, monyet, dan kera yang terinfeksi virus.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz