DILI, 30 mei 2023 (TATOLI)— Mengusung tema ‘Perdamaian, Kemakmuran dan Keamanaan’, Timor-Leste menjadi tuan rumah memimpin Dialog Pejabat Pertahanan Forum Regional ASEAN (ARF DOD-ASEAN Regional Forum Defence Officials’ Dialogue) tahun 2023. Forum tersebut mendapatkan partisipasi dari 22 negara anggota.
Pertama kali Timor-Leste, memimpin forum Dialog ARF-DOD yang digelar di Hotel Novo Turismo Dili, selasai ini. Pertemuan tersebut akan dilakukan selama dua hari, terhitung 30 hingga 31 mei 2023.
Direktur Jenderal Politik Pertahanan dan Kerjasama Internasional di Kementerian Pertahanan Timor-Leste, Nuno Carvalho dos Santos mengatakan, pertemuan hari ini membahas tentang bagaimana anggota ARF mengatasi tantangan dan masalah di wilayah Asia Pasifik.
“Tujuan utama dari forum dialog ARF tersebut, lebih fokus pada Kemakmuran dan Perdamaian. Jadi, bagaimana cara mengatasi masalah aktual yang saat ini terjadi di wilayah Asia, khususnya pada ekonomi biru, perubahan iklim di dunia khususnya di wilayah Asia, dan juga setelah Wabah COVID-19, perubahan apa yang dilakukan pada masa depan,” kata Nuno Carvalho.
Dijelaskan, untuk keamanaan di TL terjamin karena, dialog yang dilakukan saat ini mendapatkan partisipasi oleh 22 negara. Artinya kemakmuran dan perdamian di TL sangat terjamin.
“Setiap tahun dilakukan di negara lain dan hanya sepuluh (10) lebih negara anggota ARF yang berpartisipasi, namun untuk pertama kali dilaksanakan di TL ada sekitar 22 negara anggota ARF yang ikut berpartisipasi,” tuturnya.
Selama pertemuan dua hari, para pejabat dari negara-negara peserta Forum Regional ASEAN akan membahas berbagai masalah keamanan regional. Masalah-masalah yang muncul dan rencana untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas kawasan melalui langkah-langkah pembangunan kepercayaan (CBM) dan diplomasi preventif (PD), termasuk mendorong diskusi terbuka dan mempromosikan kerjasama dalam hal-hal yang berhubungan dengan pertahanan.
Dalam kaitan ini, negara-negara anggota akan bertukar pandangan tentang bagaimana sektor Pertahanan dapat mendukung ekonomi biru untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran yang berkelanjutan.
Tantangan keamanan yang muncul akibat dampak pemanasan global, dan upaya untuk menjajaki bidang kerjasama yang lebih luas untuk meningkatkan ketahanan kawasan pasca Pandemi COVID-19.
ASEAN Regional Forum (ARF) didirikan pada tahun 1994 dan berfungsi sebagai forum dialog dan konsultasi di antara negara-negara peserta mengenai isu-isu yang berkaitan dengan politik dan keamanan di kawasan, dengan tujuan untuk meminimalkan ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kawasan.
Forum ini beranggotakan 27 negara yaitu, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, Kanada, China, Uni Eropa, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia, Amerika Serikat, Timor-Leste, Papua Nugini, Bangladesh, Republik Demokratik Rakyat Korea, Mongolia, Pakistan, dan Sri Lanka, termasuk Sekretariat ASEAN (ASEC).
Timor-Leste bergabung dengan Forum Regional ASEAN pada tahun 2005 dan ini menjadi pertama kalinya Timor-Leste memimpin bersama pertemuan tersebut.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz