DILI, 11 mei 2023 (TATOLI)– Menzies School of Health Research (Menzies) membantu meningkatkan layanan kesehatan dengan mengimplementasi layanan laboratorium mikrobiologi di lima rumah sakit kotamadya. Kelima rumah sakit kotamadya tersebut adalah Baucau, Covalima, Bobonaro, Maubisse dan Oecusse.
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli, disebutkan lima RS kotamadya sekarang memiliki peralatan laboratorium baru yang berkualitas tinggi, meliputi BD Bactec untuk pengujian kultur darah, mikroskop Olympus, Biosafety Cabinet, inkubator dan autoklaf, serta kemampuan untuk mengakses hasil melalui Sistem Manajemen Informasi Laboratorium (LIMS).
Perluasan layanan mikrobiologi ini dilakukan, setelah beberapa tahun terjadinya kerjasama antara Menzies dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Laboratorium Kesehatan Nasional (NHL) dan Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV).
Implementasi peralatan tersebut telah meningkatkan sistem pelayanan Kesehatan. Dimana para petugas kesehatan dapat secara elektronik mengakses tes darah dan hasilnya disamping tempat tidur pasien. Akses yang ditingkatkan ini memungkinkan perawatan klinis yang lebih cepat berdasarkan hasil laboratorium.
Direktur Eksekutif Laboratorium Kesehatan Nasional, Endang Soares da Silva, mengatakan ada beberapa manfaat dari perluasan layanan mikrobiologi tersebut. Diantaranya dalam meningkatkan akses ke diagnostik mikrobiologi dan penurunan rujukan terlambat, dan pengobatan yang tertunda atau salah.
“Pengenalan LIMS di rumah sakit kotamdya memfasilitasi dokter dengan pelaporan hasil laboratorium yang tepat, sehingga pasien dapat mengakses pengobatan dengan cepat, serta menunjukan hasil kesehatan yang lebih baik,” kata Direktur Endang Soares da Silva, melalui siaran pers tersebut.
Menzies mendukung pengadaan dan pemasangan peralatan mikrobiologi, memberikan pelatihan, dan membantu pengumpulan dan pengujian sampel. Ini juga termasuk mendorong dokter untuk menggunakan tes yang tersedia serta mengakses hasil melalui LIMS.
Sementara itu, Co-lead of Menzies Timor-Leste, Professor Josh Francis, mengutarakan kesempatan bekerjasama dengan Kemenkes dalam proyek peningkatan kapasitas ini muncul dari komitmen Pemerintah untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik, dan meningkatkan kualitas perawatan yang tersedia untuk pasien di Timor-Leste.
“Apa yang dicapai sangat luar biasa. Timor-Leste dengan cepat beralih dari memiliki kapasitas yang sangat terbatas untuk diagnosis mikrobiologis, menjadi teknologi canggih yang berfungsi di setiap rumah sakit kotamadya yang memungkinkan para petugas kesehatan yang sangat terlatih, dapat melakukan pengujian yang akurat untuk infeksi bakteri dan resistensi antibiotic,” ujarnya.
Perluasan melalui bantuan keuangan oleh Fleming Fund Country Grant ke Timor-Leste. Dana hibah ini mendukung pengujian dan pengawasan untuk resistensi antimikroba (AMR) dan penggunaan antimikroba (AMU) dalam kesehatan manusia dan kesehatan hewan melalui pendekatan One Health.
Fleming Fund adalah program bantuan Inggris yang dikelola oleh Departemen Kesehatan & Perawatan Sosial (DHSC) Inggris. Hibah Negara untuk Timor-Leste, diberikan kepada Menzies, dan dikelola oleh Agen Manajemen, Mott MacDonald.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz