DILI, 21 april 2023 (TATOLI)— Sekretaris Jenderal PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), António Guterres berpesan dalam perayaan Hari Bumi Sedunia agar semua umat manusia bersama mengakhiri perang terhadap alam semesta dan melindungi setiap rumah secara bersama.
“Pada Hari Bumi Sedunia, kami merenungkan hubungan umat manusia yang paling penting dan hubungan kita dengan alam. Dari udara yang kita hirup hingga air yang kita minum hingga tanah yang menumbuhkan makanan kita, kesehatan umat manusia bergantung pada kesehatan Bumi Pertiwi,” ungkap Sekjen PBB melalui laman resminya.
Ia menambahkan, namun manusia tampaknya sangat menginginkan kehancuran. Tindakan manusia merusak hutan, rimba, tanah pertanian, lahan basah, samudra, terumbu karang, sungai, laut, dan danau. Keanekaragaman hayati runtuh saat jutaan spesies terhuyung-huyung di ambang kepunahan.
Umat manusia harus mengakhiri perang tanpa henti dan tidak masuk akal terhadap alam ini. PBB memiliki alat, pengetahuan, dan solusinya. Tapi, semua harus mengambil langkah.
“Kita membutuhkan aksi iklim yang dipercepat dengan pengurangan emisi yang lebih dalam dan lebih cepat untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C. Kami juga membutuhkan investasi yang ditingkatkan secara besar-besaran dalam adaptasi dan ketahanan, terutama untuk negara dan komunitas yang paling rentan yang paling sedikit menyebabkan krisis,” katanya.
Ekosistem yang sehat dimulai dari lautan dan sungai hingga hutan dan padang rumput dan juga sangat penting dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Mari bekerja untuk mengimplementasikan perjanjian keanekaragaman hayati PBB yang bersejarah untuk memastikan bahwa 30 persen tanah dan air bumi dilindungi pada tahun 2030.
Menurutnya, dii setiap langkah, Pemerintah harus memimpin. Namun, korporasi, institusi, dan masyarakat sipil juga memiliki peran vital.
Terakhir, semua harus belajar dari kearifan, pengetahuan, dan kepemimpinan Masyarakat Adat yang diperoleh dari waktu ke waktu, dalam pengelolaan lingkungannya dan memegang banyak solusi untuk krisis iklim dan keanekaragaman hayati dunia.
“Pada Hari Bumi ini, saya mendorong orang-orang di mana saja untuk menyuarakan suara Anda di sekolah, tempat kerja dan komunitas agama Anda, dan di platform media sosial dan menuntut para pemimpin untuk berdamai dengan alam. Mari kita semua melakukan bagian kita untuk melindungi rumah kita bersama demi manusia dan planet saat ini, dan untuk generasi yang akan datang,” pintanya.
Hari Bumi adalah acara tahunan yang dirayakan di seluruh dunia pada 22 April untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan.
Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network).
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz