DILI, 31 maret 2023 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste telah mengalokasikan dana sebesar $188,9 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021, 2022 dan 2023 untuk mendirikan 9.854 rumah dari program bernama UNP (Uma Naroman ba Povu) di seluruh teritori Timor-Leste (TL).
Dalam siaran pers yang diakses Tatoli, disebutkan pendirian 9.854 UNP di seluruh teritori dilakukan selama masa kepemimpinan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak pada Pemerintahan Konstitusional Kedelapan.
“Pada 2021, Pemerintah mendirikan UNP berjumlah 1.254. Tahun lalu, angka ini meningkat jadi 5.000, dan tahun ini Pemerintah dirikan 3.600. Jadi, total dari semua itu ada 9.854 UNP yang telah didirikan,” ungkap laman resmi Kementerian Keuangan yang diakses Tatoli, jumat ini.

Program UNP sendiri telah membagikan seng pada 5.000 penduduk di seluruh teritori pada 2022 dengan pembiayaan dari APBN. Selain itu, program UNP sendiri telah mempekerjakan 90.000 orang Timor dimana 70% pengeluaran berada di dalam negeri khususnya untuk material konstruksi seperti pasir, batu, kayu dan lainnya.
UNP sendiri mengikuti tujuan strategis dari Pemerintah untuk masyarakat seperti, pertama, kesempatan hidup sehat, aman dan berkelanjutan. Kedua, akses informasi, teknologi dan inovasi serta ketiga mengakses sumber daya yang cukup untuk menjamin kehidupan yang layak.
UNP adalah program yang disisipkan dalam kebijakan Pemerintahan Konstitusi VIII yang dipimpin oleh Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, dengan tujuan membantu meringankan situasi keluarga rentan, dengan perumahan yang aman dan bermartabat.
Dengan demikian sesuai dengan Konstitusi RDTL, dalam pasal 58.º, tentang “Perumahan”, yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak, untuk diri sendiri dan keluarganya, atas perumahan dengan ukuran yang memadai, dalam kondisi higienis dan nyaman serta yang menjaga privasi keluarga.
Pemerintah VIII, atas pembangunan rumah bagi keluarga rentan ini, melalui Program Nasional Pengembangan Desa (PNDS), dan meminta kesinambungan kebijakan ini. Karena, masih banyak keluarga yang hidup dalam kondisi rumah yang memprihatinkan dan membutuhkan dukungan dari Pemerintah.
Menurut laporan sensus tahun 2015, ada sekitar 200.000 rumah di seluruh wilayah dalam kondisi memprihatinkan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz