DILI, 07 Maret 2023 (TATOLI)— Presiden Republik, José Ramos Horta, bertemu Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio di Doha Qatar. Pertemuan dua kepala negara tersebut membicarakan dampak geopolitik pada g7+ (negara-negara yang terkena dampak konflik) sebagai platform yang mempromosikan kedamaian dan stabilitas pada negara anggota.
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan, kedua Kepala Negara tersebut juga membahas tentang kurangnya perhatian dari negara internasional untuk negara-negara g7+, yang menyebabkan tekanan dari sosial ekonomi.
Kedua pemimpin negara itu menyetujui bahwa, organisasi g7+ paling relevan dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kedamaian dan pembangunan dibandingkan dengan negara berkonflik, melalui advokasi bersama, saling belajar dan berkolaborasi.
Timor-Leste dan Sierra Leone menyetujui untuk membuat peralatan spesial kepada negara kurang berkembang dan berkonflik, untuk menangani situasi spesifik menurut mekanisme dari setiap negara.
Saat ini, g7+ juga mengembangkan peta jalan yang termasuk juga berbagai entitas di wilayah dan global, termasuk forum berpengaruh agar memobilisasi dukungan kepada negara rentang dan berkonflik.
Presiden Republik, José Ramos Horta, bertemu Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio disela-sela menghadiri konferensi tingkat tinggi tentang The LDCs (Least Developed Countries) di Doha Qatar.
Selama konferensi tersebut, Horta juga berjanji akan berbicara dengan masyarakat internasional untuk memberikan dukungan kepada negara rentang.
g7+ didirikan pada tahun 2020 dan saat ini memiliki 20 negara. Ke-20 tersebut adalah, Afghanistan,Burundi, Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, Liberia, Papua Nugini , São Tomé dan Príncipe, Sierra Leone, Somalia, Kepulauan Solomon, Sudan Selatan, Timor-Leste, Togo dan Yaman.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz