iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

KBRI gelar seminar gali potensi investasi Jatim dan Timor-Leste

KBRI gelar seminar gali potensi investasi Jatim dan Timor-Leste

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor-Leste bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, Indonesia, mengelar sebuah seminar melalui pertemuan bisnis secara virtual. Foto Tatoli

DILI, 28 februari 2023 (TATOLI)—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor-Leste bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Indonesia, hari ini mengelar sebuah seminar dengan tema “Peluang dan Tantangan Kerjasama Perdagangan dan Investasi Jawa Timur dan Timor-Leste”.

Pertemuan bisnis virtual ini ditujukan untuk bertukar pandangan terkait potensi, peluang dan tantangan perdagangan investasi Jatim dengan Timor-Leste, serta merupakan platform business matching antara potential buyer dan seller perdagangan dan investasi kedua wilayah.

Seminar tersebut dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari para pengusaha dari Jatim dan TL melalui Zoom Meeting, dengan menghadirkan pembicara seperti Jorge M. de A. Serrano, Ketua Kadin Timor-Leste (CCI-TL), Marli Yahya, Direktur Centro Supermercado dan Fernanda Reza M., Direktur PT. Promosia Indonesia Sarana Global.

“Kami berharap pertemuan yang sudah digagas oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur dan KBRI bisa meningkatkan kembali perdagangan antara Jatim dan Timor-Leste. Kehadiran kami hanya untuk menghubungkan para pelaku usaha untuk saling mengenal,” jelas Duta Besar KBRI di Timor-Leste, Okto Dorinus Manik.

Menurutnya, Timor-Leste memiliki beberapa peluang bisnis seperti infrastruktur, peternakan, perikanan, dan ekspor beras. Dimana kebutuhan beras TL pertahun mencapai 140.000 ton dan sejauh ini hanya dari Vietnam.

Selain itu, beberapa perusahaan asal Indonesia juga sudah membuka cabang di Timor-Leste seperti Bank Mandiri, Bank BRI (Bank Republik Indonesia), Pertamina, Telkomcel, WIKA (Wijaya Karya), Waskita Karya, Adhi Cipta dan PP (Pembangunan Perumahan) serta bidang usaha rumah makan dan lainnya.

Kepala Disperindag Provinsi Jatim, Iwan S.Hut  mengatakan Indonesia memiliki peranan strategis bagi TL karena belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri. Sehingga Jatim mempunyai peranan sangat strategis untuk melaksanakan kerjasama antar negara.

“Saat ini Indonesia sebagai negara importir utama bagi TL. Indonesia diuntungkan secara lokasi karena terhubung oleh jalur darat dan adanya hubungan kekerabatan yang dekat di masa lampau menyebabkan produk Indonesia lebih dikenal masyarakat TL dibandingkan produk Portugal dan China,” jelas Iwan S.Hut.

Ia menambhakan kedua Pemerintah saat ini telah memiliki rencana untuk membangun free trade zone antara Indonesia dengan TL dimana skema ini memungkinkan Indonesia untuk menggunakan kuota ekspor TL ke berbagai negara.

“Hal ini tentunya menjadi peluang bagi Jawa Timur karena nantinya jumlah penjualan produk di  pasar yang tersedia tidak hanya-tetapi juga negara-negara lain terutama negara anggota CPLP (Komunitas Negara-Negara Berbahsa Portugis),” tambahnya.

Kepala Disperindag Provinsi Jatim mengungkapkan saat ini terdapat lebih dari 10.000 WNI di TL yang membuka usaha rumah makan dan berharap seluruh pelaku usaha dapat secara proaktif memanfaatkan peluang-peluang dan jaringan pasar melalui rangkaian kegiatan misi dagang dan investasi di Timor-Leste. 

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!