DILI, 23 februari 2023 (TATOLI)— Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Timor-Leste (TL), Arvind Mathur menilai kenaikan pajak yang diimplementasi TL atas gula dan minuman manis berdampak positif bagi kesehatan masyarakat.
Pemerintah TL baru-baru ini mengumumkan kenaikan pajak atas gula dan minuman yang dimaniskan dengan gula (Sugar-Sweetened Beverages -SSB). Kenaikan pajak tersebut konsisten dengan negara-negara yang telah menerapkan kebijakan serupa untuk memerangi prevalensi obesitas dan penyakit tidak menular (PTM) yang sangat meningkat.
“Oleh karena itu, keputusan TL akan berdampak positif pada hasil kesehatan masyarakat,” ungkap Arvind Mathur dalam surat siaran pers yang diakses Tatoli.
Berita terkait : Cegah penyakit, Kemenkes dukung kenaikan harga tembakau dan minuman manis
Pajak yang dikenakan pada gula atau minuman yang dimaniskan dengan gula dikenal sebagai pajak kesehatan. Sederhananya, pajak tersebut dikenakan pada produk yang diketahui berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, pajak tembakau dan alkohol juga merupakan pajak kesehatan.
WHO telah lama mengadvokasi negara-negara untuk memperkenalkan pajak kesehatan dan/atau menaikkan pajak yang ada. Lebih dari 80 negara secara global memiliki beberapa jenis pajak atas minuman manis.
Pada desember 2022, upaya normatif WHO ke arah ini menghasilkan panduan global yang komprehensif untuk kebijakan perpajakan minuman berpemanis gula. Dokumen tersebut menguraikan bukti dampak pajak SSB pada penetapan harga, penjualan, pendapatan, membangun alasan yang kuat untuk perpajakan tersebut dan memberikan panduan terperinci tentang desain kebijakan, struktur pajak, dan studi kasus bagi negara untuk mengambil isyarat dan meniru.
“Penting untuk dicatat bahwa pajak SSB dapat berkontribusi besar pada pengurangan konsumsi gula ketika diimplementasikan sebagai bagian dari strategi komprehensif bersama dengan kebijakan dan intervensi lain untuk memperbaiki pola makan,” katanya.
Ia menyarankan agar pendapatan pajak digunakan dalam mensubsidi buah-buahan, sayuran, makanan di sekolah dan inisiatif diet sehat lainnya.
Peningkatan perpajakan SSB dapat meningkatkan berbagai indikator kesehatan. Pertimbangan ini menurut Survei Pangan dan Gizi Timor-Leste (TLFNS) 2020, hampir setengah dari anak balita mengalami stunting, dan diperkirakan 8,6% menderita malnutrisi akut.
Stunting dan malnutrisi diakibatkan oleh pola makan yang tidak mencukupi dan tidak tepat serta kebiasaan makan yang terdiri dari junk food dan SSB. Kenaikan pajak SSB akan memudahkan anak-anak Timor, generasi mendatang, untuk mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.
TLFNS juga menyoroti tren mengkhawatirkan lainnya serta tingginya prevalensi kelebihan berat badan/obesitas pada anak balita (1,2%) dan wanita usia subur (19,3%). Survei Kesehatan Berbasis Sekolah Global (GSHS) 2015 menunjukkan bahwa 43,2% siswa dalam kelompok usia 13 hingga 17 tahun minum minuman ringan berkarbonasi satu kali atau lebih per hari selama 30 hari sebelum survei.
Selain itu, data Observatory of Economic Complexity (OEC) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa minuman manis (HS Code 22.02-Flavoured water) merupakan komoditas impor pangan terbesar keempat setelah beras, minyak sawit, dan daging unggas, dengan perkiraan nilai perdagangan sebesar $12 juta.
Dilain pihak, dikatakan Timor-Leste memiliki beban penyakit tidak menular (PTM) yang tinggi seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
PTM menyebabkan sekitar 45% kematian di negara ini. WHO telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengimplementasikan Paket Penyakit Tidak Menular Esensial (PEN) yang bertujuan untuk deteksi dini PTM dengan mengidentifikasi dan memantau faktor risiko seperti hipertensi, penggunaan alkohol, penggunaan tembakau, dan kebiasaan gaya hidup.
“Dengan kenaikan pajak SSB, upaya WHO dalam mengurangi PTM akan semakin meningkat,” ucap Perwakilan WHO di Timor-Leste.
Menurutnya, dengan memperkenalkan atau menaikkan pajak kesehatan membutuhkan kemauan politik yang sangat besar. Keputusan yang dibuat oleh Pemerintah TL dengan demikian perlu diapresiasi secara tulus. Ini adalah lompatan besar untuk mencapai impian ‘orang Timor-Leste yang sehat di Timor-Leste yang sehat’.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz