iklan

INTERNASIONAL, DILI, PENDIDIKAN

Presiden Horta minta pemerintah prioritaskan masalah sektor pendidikan

Presiden Horta minta pemerintah prioritaskan masalah sektor pendidikan

Presiden Republik, José Ramos Horta. Foto/TATOLI

DILI, 18 Februari 2023 (TATOLI)—Presiden Republilk, Jose Ramos Horta meminta pemerintah untuk memprioritaskan masalah pada sektor Pendidikan. Karena, selama 20 tahun lebih Timor-Leste (TL) merestorasikan kemerdekaannya, Pendidikan yang berjalan di TL belum memadai.

“Sangat sedih, selama 20 tahun, semua usaha kita lakukan, namun anggaran yang dialokasi untuk kebutuhan Pendidikan tidak memadai. Anggaran sektor Pendidikan digunakan juga untuk infrastruktur, air bersih, kebersihan sekolah, dan buku bagi para siswa untuk belajar di sekolah dan rumah,”  kata Presiden Horta, melalui siaran pers yang diakses Tatoli, saat kunjungannya ke sekolah EBF Batara, Laclubar.

Melalui siaran pers itu,  Presiden meminta kepada Pemerintah untuk mengurangi kunjungan luar negeri dan dalam negeri, sehingga dapat menguatkan alokasi anggaran untuk sektor Pendidikan.

Selain itu, Kepala Negara juga tidak setuju dengan akusisi perjalanan dan uang jalan kepada pegawai negeri dan penasehat, karena setiap bulan mendapatkan gaji yang memadai kecuali, penjaga keamanaan dan pengemudi.

“Saya tidak akan setuju untuk membeli kendaraan baru, pada operasional kerja untuk Istana Kepresidenan, para pegawai negeri, gaji bulanan masih mencukupi untuk digunakan pada uang jalan. Sehingga uang jalan dapat dialokasikan pada sektor Pendidikan untuk digunakan pada program ‘Merenda Escolar’ dan juga kebutuhan lainnya,” tutur Horta.

Presiden Republik juga berjanji akan memberikan peralatan sekolah pada siswa sekolah EBF Batara, guna memfasilitasi pembelajaran dan pengajaran di sekolah itu.

Sementara itu, Koordinator Sekolah EBF batara, Laura Silvina Soares mengucapkan terima kasih atas kunjungan Presiden, untuk melihat situasi sekolah di daerah terpencil.

Menurutnya, sekolah di daerah terpencil masih banyak memiliki  kekurangan seperti, infrastruktur yang tidak memadai, administrasi masih berkurang, tidak ada alat fotocopy, tidak ada dapur dan lain sebagainya.

Sekolah Batara memiliki 300 siswa yang terdiri dari, 151 perempuan dan 162 laki laki. Setiap ruanga kelas terdapat 40 siswa lebih dengan sembilan guru.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!