DILI, 25 januari 2023 (TATOLI)— Sekretaris Jenderal organisasi antar pemerintah untuk negara-negara yang terkena dampak konflik (g7+), Hélder da Costa, mengatakan Timor-Leste sebagai negara pasca konflik, perlu mengikuti jejak Rwanda.
“Ini adalah tolok ukur karena orang Rwanda menempatkan persatuan nasional di atas segalanya untuk mencapai rekonsiliasi dan pemulihan perdamaian. Di Rwanda, siapa pun yang memenangkan pemilu harus melibatkan partai kecil dalam pemerintahan. Karena, ini adalah pemerintahan yang inklusif,” kata Hélder da Costa dalam wawancara esklusif kepada Tatoli, di Farol, Dili.
Dia juga menginformasikan bahwa, pada oktober 2022, perwakilan dari g7+, pasukan keamanan, National Center Chega, masyarakat sipil, agama, antara lain mengunjungi Rwanda.
“Kunjungan dilakukan selama seminggu. Kami belajar banyak dari Rwanda. Negara ini tidak memiliki banyak sumber daya alam, namun demikian berhasil mengembangkan pertanian, pariwisata, dan perpajakan yang lebih efektif, sehingga meningkatkan perekonomiannya. Sekarang kita bisa melihat Rwanda sebagai negara modern,” kata Hélder da Costa.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Rwanda adalah negara aman dan bersih, menarik banyak wisatawan setiap tahunnya. “Anda tidak akan menemukan sampah di Kigali, ibu kota Rwanda, karena pemerintah fokus pada kesejahteraan rakyatnya,” tambahnya.
“Di Rwanda Anda tidak melihat siapa pun duduk di pinggir jalan dan tidak melakukan apa-apa, orang-orang sibuk bekerja setiap hari untuk kesejahteraan mereka dan kesejahteraan masyarakat. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang perlu kita pelajari dari negara pascakonflik ini,” tuturnya.
Pejabat itu juga memuji kepemimpinan Presiden Rwanda, Paul Kagame karena telah membawa transformasi signifikan di negaranya.
Reporter : Afonso do Rosário
Editor : Isaura Lemos de Deus (Penerjemah : Armandina Moniz)