DILI, 23 januari 2023 (TATOLI)— Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mendedikasikan peringatan Hari Pendidikan Internasional tahun ini untuk anak perempuan dan perempuan di Afghanistan yang kehilangan akses untuk pendidikan.
“UNESCO ingin mendedikasikan edisi kelima Hari Pendidikan Internasional ini untuk semua anak perempuan di Afghanistan, yang telah ditolak haknya untuk belajar. Organisasi mengutuk serangan serius terhadap martabat manusia dan hak dasar atas pendidikan,” ungkap laman resmi UNESCO yang diakses Tatoli.
Pendidikan adalah hak asasi manusia, barang publik dan tanggung jawab publik. Majelis Umum PBB memproklamirkan 24 januari sebagai Hari Pendidikan Internasional, dan merayakan peran pendidikan bagi perdamaian dan pembangunan.
Tanpa pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara serta kesempatan seumur hidup untuk semua, negara tidak akan berhasil mencapai kesetaraan gender dan memutus siklus kemiskinan yang menyebabkan jutaan anak, remaja, dan orang dewasa tertinggal.
“Saat ini, 244 juta anak-anak dan remaja putus sekolah, dan 771 juta orang dewasa buta huruf. Hak mereka atas pendidikan dilanggar dan tidak dapat diterima. Saatnya mengubah pendidikan,” sebut laman tersebut.
Hari Pendidikan Internasional kelima akan diperingati pada 24 januari 2023 dengan tema untuk berinvestasi pada manusia, memprioritaskan pendidikan.
Tahun ini akan menyerukan untuk mempertahankan mobilisasi politik yang kuat seputar pendidikan dan memetakan cara untuk mewujudkan komitmen dan inisiatif global menjadi tindakan. Pendidikan harus diprioritaskan untuk mempercepat kemajuan menuju semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan latar belakang resesi global, meningkatnya ketidaksetaraan dan krisis iklim.
“Ini juga akan menyoroti salah satu krisis paling menantang di zaman kita, di Afghanistan di mana anak perempuan dan perempuan kehilangan hak dasar mereka atas pendidikan. Sejak perubahan politik di Kabul pada Agustus 2021, akses ke pendidikan di luar tingkat dasar ditangguhkan tanpa batas waktu untuk semua anak perempuan Afghanistan di atas usia 12 tahun,” tulis laman resmi itu.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz