DILI, 21 januari 2023 (TATOLI)— Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (MEJD) hari ini meresmikan International School Kameli Timor-Leste (CTIS). Dengan peresmian, maka sekolah tersebut diizinkan untuk memulai proses belajar mengajar pada periode tahun 2023.
Perwakilan Pendidikan di Kotamadya Dili, Mariano Joaquim da Cruz mengatakan kementerian pendidikan Dili bangga atas prakarsa besar perempuan Timor-Leste (TL) dalam mendirikan Sekolah Internasional tersebut.
“MEJD bangga dengan berdirinya sekolah internasional yang didirikan oleh seorang perempuan TL. Hari ini Kementerian mengizinkan sekolah tersebut untuk memulai proses belajar mengajar, karena sekolah ini telah memenuhi beberapa kriteria,” kata Mariano Joaquim da Cruz kepada Tatoli di malinamuk, Comoro, sabtu ini.
Ditambahkan, sekolah internasional berkoordinasi dengan MEJD untuk memproses beberapa dokumen pendirian sekolah internasional tersebut. Sekolah ini telah menyelesaikan beberapa dokumen proses dan layak untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
“Sekolah Internasional ini sudah layak untuk mulai mengajarkan proses mengajar pada 2023 dan yang paling penting adalah memberikan pengajaran yang layak untuk anak-anak TL,” ujarnya.
Ia meminta kepala sekolah harus mematuhi peraturan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kesinambungan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sementara, Kepala Sekolah CTIS, Rini Fatmawati Lopes da Cruz mengatakan, berdirinya sekolah bertaraf internasional ini diawali dengan keputusan sendiri.
“Saya mendirikan sekolah internasional ini untuk membantu anak-anak TL di usia dini untuk lebih mengembangkan otak mereka dan juga untuk mempekerjakan perempuan TL yang masih menganggur,” jelasnya.
Dijelaskan, CTIS menggunakan sistem kurikulum internasional untuk proses belajar mengajar pada anak-anak sejak usia dini untuk mandiri dalam belajar, bermain, dan melakukan aktivitas lainnya.
Ditambahkan, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara, menulis, dan membaca semua dalam bahasa Inggris. Dengan menciptakan lingkungan bahasa Inggris bagi setiap orang untuk berinteraksi.
“Kami menerima bayi berusia 4 bulan hingga dua tahun pada kategori daycare. Dan anak berusia dua hingga empat tahun pada kategori playgroup. Sementara, anak berusia empat hingga enam tahun pada kategori kinder garden,” ucapnya.
Diketahui, sekolai tersebut telah memiliki 14 siswa dan berharap jumlah tersebut dapat bertambah lagi.
“Biayanya lebih murah karena paling rendah $80 dan $120 untuk kelas dua. Dan sekolah buka hari pukul 07.00 hingga 19.00,” tuturnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz