DILI, 20 Januari 2023 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos-Horta dalam peringatan Hari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM) yang ke-75 di Davos, Swiss dalam pidatonya menyoroti masalah hak anak perempuan dan masalah kesehatan ibu di dunia.
“Meskipun hari ini, meningkatnya perhatian pada Hak Asasi Manusia, namun masih ada perempuan dan anak-anak yang haknya masih tidak diakui. Seperti hak untuk kesehatan dan makanan. Masih ada yang belum memperhatikan hal tersebut. Adanya HAM karena negara kaya memutuskan takdir negara miskin, tidak ada cara untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Presiden Horta dalam pidatonya pada peringatan Hari Deklarasi Universal HAM yang ke-75 di Davos, Swiss.
Menurut Kepala Negara, ke depannya dunia harus memperbaiki langkah ekonomi, sehingga dapat membantu negara miskin, akibat COVID-19. Dengan begitu dapat menyelesaikan masalah sub-nutrisi, kesehatan ibu yang baru melahirkan dan menjamin hak bagi semua anak.
“Tidak ada langkah yang konkret dari komunitas internasional untuk memperbaiki ekonomi negara kecil dan masalah perbudakan anak. Pada juli 2022, saya bersama dengan negara lain, meminta kepada kelompok G20 untuk memberikan toleransi pada negara kecil,” tegasnya.
Sementara, berkaitan dengan situasi di Myanmar, Kepala Negara mengatakan bahwa, kualitas demokrasi sangat menurun di negara tersebut. Karena, hanya sebagian warga Myanmar saja yang berusaha memperjuangkan HAM.
Kepala Negara juga berbicara mengenai misi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), dimana mereka melakukan perkiraan bersama dengan masyarakat sosial, untuk melindungi hak bagi rakyat kecil, meskipun usaha di akhir tahun ini tidak banyak.
“Saat Sérgio Vieira de Melo (Administrator sementara PBB yang lama di TL) masih menjadi Komisaris tertinggi untuk HAM, saya berkata kepada beliau untuk membahas masalah pelanggaran HAM. Kita, meminta bantuan dari Amerika dan Inggris, namun ada juga beberapa rezim yang menyalahgunakan HAM,” ucapnya.
Presiden Republik, berkunjung ke Swiss untuk menghadiri pertemuan tahunan tentang Forum Ekonomi Dunia dan melalui undangan Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum tersebut, Professor Klaus Schwab.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
