DILI, 13 januari 2023 (TATOLI)— Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP -tetun) melalui Direktorat Nasional Kehutanan Kopi dan Tanaman Industri pada tahun ini berencana untuk mengembangkan tanaman cendana seluas 100 hektar di dua kotamadya Covalima dan Bobonaro.
“Kita akan memperluas penanaman pohon cendana 100 hektar tahun ini, dimana 50 hektar di desa Zulo, Zumalai, kotamadya Covalima dan 50 hektar lainnya di daerah Manduki, desa Ai-daba leten, Atabae, kotamadya Bobonaro,” jelas Direktur Umum Kehutanan, Kopi dan Tanaman Industri, Raimundo Mau dalam program Wawancara Esklusif di Studio Tatoli, kamis ini.
Bibit pohon cendana akan ditanam di daerah milik negara. Selain itu MAP juga akan melakukan pemeliharaan lebih lanjut pada pohon cendana yang sudah ditanam tahun lalu.
MAP memilih Manduki karena sebelumnya telah menanam cendana di 200 hektar lahan industri dan tumbuh dengan baik, selain itu Manduki memilki tanah seluas 1.000 hektar yang dipenuhi tanaman lain dan masih memiliki lahan kosong.
“Desa Zulo juga memiliki lahan kosong, dan Pemerintah memiliki rencana 30 tahun lagi dapat memanen beberapa tempat yang sudah ditanam dahulu,” katanya.
Saat ini tempat pembibitan pohon berlokasi di Maubara, kotamadya Liquiça yang setiap tahun memproduksi 20 spesies tanaman termasuk pohon cendana, dan juga tempat pembibitan lain di Betano, kotamadya Manufahi, Viqueque dan Lautém.
“Di Maubara mampu memproduksi 300.000 bibit pohon dan pada tahun lalu kita memproduksi hampir 200.000 bibit pohon,” ujar Raimundo Mau.
Ia pun meminta masyarakat tidak hanya menjadi konsumen bagi pohon cendan yang sudah ada tetapi harus belajar memelihara dan menanam di pekaragan atau lahan mereka sendiri karena pohon cendana memiliki nilai ekonomi yang besar.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz