iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

2022 : 4.000 lebih tenaga kerja Timor-Leste dikirim ke Australia dan Korsel

2022 : 4.000 lebih tenaga kerja Timor-Leste dikirim ke Australia dan Korsel

Para tenaga kerja Timor-Leste sedang melakukan pertemuan dengan SEFOPE, sebelum keberangkatan mereka ke Korsel. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 09 januari 2023 (TATOLI)— Sekretariat Negara urusan Pelatihan Profesional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE -tetun) telah mengirimkan 4.674 tenaga kerja asal Timor-Leste (TL) untuk bekerja di Australia dan Korea Selatan (Korsel) selama tahun 2022.

Direktur Tenaga Kerja Asing SEFOPE, Filomeno Soares menjelaskan, pada tahun 2022 Timor-Leste mampu melampaui kuota tenaga kerja yang diberikan kedua negara dimana Korsel dengan 1.160 dan Australia berjumlah 3.514 tenaga kerja.

Berita terkait : Sepanjang 2022, Timor-Leste kirim 2.821 tenaga kerja ke Australia

“Kuota yang ditawarkan Korsel hanya 500 setiap tahun dan Australia hanya 2.500. Tetapi, pada  2022 kita mampu melampui dengan upaya dari semua orang serta dukungan kedua Kedutaan Besar,” jelas Filomeno Soares di Aula Paroki Hati Kudus Yesus Becora, senin ini.

Disebutkan, dari total 4,674 tenaga kerja tersebut, 3,514 ke Australia dan 1.160 ke Korea Selatan. Dimana, mereka bekerja di berbagai bidang seperti perikanan, pabrik perhotelan, hortikultur dan pemotongan daging.

Ia menyebutkan persaingan untuk dapat bekerja di Australia melalui Skema Mobilitas Tenaga Kerja Australia Pasifik (PALM) cukup ketat karena selain Timor-Leste adapun sembilan negara di kawasan pasifik yang ikut mengirimkan tenaga kerjanya.

Ke-sembilan negara Kawasan pasifik itu seperti Fiji, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, Vanuatu dan termasuk Timor-Leste yang menjadi pilihan karena keragaman budaya, dan para pekerjanya memiliki atribut unik yang membuatnya cocok untuk berbagai jenis pekerjaan di Australia.

Berita terkait : Tenaga kerja Timor-Leste ke Korsel meningkat hingga 1.078

Sementara untuk Korea Selatan proses pengiriman tenaga kerja melalui program EPS(Employment Permit System) yang telah diikuti oleh negara seperti Bangladesh, Kamboja, Cina, Indonesia, Kyrgyzstan, Mongolia, Myanmar, Timor-Leste, Uzbekistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Nepal, Pakistan, Vietnam dan Laos.

 Reporter: Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!