DILI, 06 januari 2023 (TATOLI)— Bank Pembangunan Asia (ADB -inggris) kemarin menetapkan harga obligasi acuan dolar AS (Amerika Serikat) senilai $5,5 miliar. Obligasi dana tersebut dari benchmark global bertenor tiga (3) tahun sebesar $3,5 miliar dan benchmark AS global bertenor sepuluh (10) tahun senilai $2 miliar.
Hasil dari benchmark AS itu akan menjadi bagian dari sumber daya modal biasa ADB yang digunakan untuk mendukung pembangunan di seluruh Asia dan Pasifik.
“Kami mengapresiasi dukungan kuat dari investor di seluruh kawasan dalam tolok ukur global pertama kami tahun ini,” kata Bendahara ADB, Pierre Van Peteghem.
Ia menambahkan dengan buku pesanan lebih dari $13 miliar, pihaknya mengumpulkan $5,5 miliar di dua tahapan, dan memberi ADB sumber daya tambahan. “Saat ini kami membantu negara-negara berkembang anggota untuk mengatasi tantangan, termasuk pemulihan dari pandemi, ketahanan pangan, dan perubahan iklim,” tuturnya.
Obligasi tiga tahun, dengan tingkat kupon 4,25% per tahun, dibayarkan setengah tahunan dan tanggal jatuh tempu 09 januari 2026, dihargai 99,720% untuk menghasilkan 14,1 basis poin di atas 4% dan catatan Treasury AS yang jatuh tempo pada desember 2025.
Obligasi sepuluh (10) tahun, dengan tingkat kupon 4% per tahun dibayarkan setengah tahunan dan tanggal jatuh tempo 12 januari 2033, dihargai 99,812% untuk menghasilkan 28,625 basis poin di atas Treasury AS notes 4,125% yang jatuh tempo pada november 2032.
Transaksi tersebut dipimpin Citigroup Global Markets, Nomura, RBC Capital Markets, dan TD Securities. Grup sindikasi juga dibentuk terdiri dari CIBC Capital Markets, DBS Bank, ING Bank, dan Scotiabank.
Kedua tahapan mencapai distribusi pasar primer yang luas. Pada penerbitan tiga tahun, 45% obligasi ditempatkan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, 43% di Amerika, dan 12% di Asia.
Berdasarkan jenis investor, 47% obligasi tersebut masuk ke Bank Sentral dan lembaga resmi, 34% ke bank, dan 19% ke fund manager dan investor lainnya.
Pada penerbitan 10 tahun, 66%, obligasi ditempatkan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika 25% di Amerika dan 9% di Asia. Berdasarkan jenis investor, 47% obligasi tersebut masuk ke bank, 21% ke bank sentral dan lembaga resmi, dan 32% ke fund manager dan investor lainnya.
ADB berencana mengumpulkan sekitar $31 miliar, sementara $33 miliar dari pasar modal pada tahun 2023. ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil melanjutkan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz