DILI, 04 januari 2023 (TATOLI)— The Timor Leste MeteoClima (TLMC) berdasarkan model meteorologi dari GFS (Global Forecast System) dan ECMWF (European Centre for Medium-Range Weather Forecasts) menilai pulau Timor khususnya di pantai utara dan daerah tengah atau pegunungan akan terus diterjang angin kencang.
“Angin kencang dengan intensitas 30 km/j sampai 60 km/j akan terus berlanjut dari 04 hingga 09 januari 2023 ini,” tulis laman resmi TLMC yang diakses Tatoli.
Dalam laporan tersebut disebutkan daerah yang rawan akan angin kencang ini terdiri dari Pantai Utara (40-60 km/j) meliputi Dili, Liquiça, Manatuto, Baucau, Lautem, Atauro dan Oecusse
Daerah Pusat atau pegunungan (25-50 km/jam) terdiri dari Maliana, Aileu, Ainaro, Ermera, Laclubar, Atsabe, Baguia, Venilale, Luro, Ossu dan Barique. Sedangkan untuk Pesisir Selatan (20-50 km/j) antara lain Suai Covalima, Uatulari, Uatucarbau, Iliomar dan Dilor.
Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena adanya dampak dari sistem dan beberapa unsur meteorologi yang mengintensifkan intensitas angin di pulau Timor seperti Perbedaan tekanan Benua Australia dan Benua Asia, Perbedaan Suhu Laut Benua Australia dan Benua Asia dan Faktor Lokal.
Perbedaan tekanan antara Benua Australia dan Benua Asia menurut beberapa model meteorologi mencatat bahwa tekanan atmosfer di daratan Australia dengan nilai rata-rata 1008 hPa dibandingkan dengan 1017 hPa di Asia.
Angin selalu bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, untuk itu perbedaan tekanan dan nilai yang lebih besar antara dua benua mengintensifkan monsun Asia di mana intensitas angin meningkat pada akhir desember dan awal januari setiap tahun.
Secara tradisional muson atau monsun digunakan untuk merujuk pada iklim yang terlihat nyata berubah secara musiman. Angin monsun adalah angin yang berhembus secara periodik, minimal tiga (3) bulan.
Perbedaan Suhu Laut Benua Australia dan Benua Asia dimana suhu laut di Australia khususnya di wilayah utara lebih panas di bandingkan benua Asia.
Dengan suhu yang meningkat membuat sistem tekanan rendah yang memungkinkan angin berasal dari tekanan tinggi yang terbentuk di benua Asia bergerak ke tekanan rendah yang sekarang berada di barat laut Australia.
Faktor Lokal disebabkan sistem lokal angin laut dan darat serta topografi Pulau Timor dan semua pulau di Indonesia memudahkan untuk mengintensifkan dan menyalurkan monsun Asia ke daratan Australia melalui Pulau Timor dan Pulau disekitaran Timor.
Menurut informasi yang ada TLMC mengimbau setiap warga yang ingin berkunjung ke kotamadya lain untuk memberikan perhatian penuh dan waspada pada angin kencang yang akan menerjang berbagai wilayah di Timor-Leste.
“Harus menjauhkan diri dari tempat-tempat beresiko seperti pohon besar, jaringan listrik dan yang lainnya,” tulis surat pernyataan tersebut.
TLMC juga meminta kepada para pemudik dari Atauro dan Oecusse yang harus melakukan perjalanan dengan kapal laut harus berwaspada karena angin kencang membuat ombak semakin besar.
TLMC adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh sekelompok ahli meteorologi Timor-Leste lulusan Universidade Estadual Paulista (UNESP), di São Paulo, Brasil.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz