DILI, 23 desember 2022 (TATOLI)—Kordinator Programa Fatin Hakmatek PRADET (Psychosocial Recovery and Development in East Timor), Luisa dos Reis Maral, mengatakan PRADET melalui program “Fatin Hakmatek” mendaftarkan lebih dari 393 korban perempuan dan anak perempuan dari empat kotamadya yang menderita berbagai kekerasan.
“Kami telah mendaftarkan lebih dari 393 korban kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada tahun 2022. Beberapa bentuk kekerasan yang terdiri dari KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) Kekerasan Seksual, Penelantaran dan lainnya,” kata Koordinator Program Fatin Hakmatek PRADET di Dili, Luisa dos Reis Marçal pada Tatoli secara esklusif, kamis ini di kantornya.
Data PRADET tahun 2022 menunjukkan 393 korban (372 perempuan, 21 laki-laki) menderita berbagai kekerasan terdiri dari penelentaraan (4 perempuan), perdagangan manusia (1 perempuian), KDRT lebih dari satu/ berkali-kali (107 perempuan, 1 laki-laki).
Daftar KDRT secara fisik terdiri dari perempuan 115 dan laki-laki sembilan (9), KDRT secara psikologis itu perempuan ada tujuh (7) orang, kekerasan seksual 18, kekerasana fisik bukan KDRT itu perempuan ada 19 dan laki-laki 11 orang, kekerasan seksual dan KDRT berjumlah 101 itu dari Dili (Atauro), Ermera, Aileu, dan Liquiça.
Luisa dos Reis Marçal menyerukan kepada semua korban yang menderita dari segala bentuk kekerasan,a agar bisa melaporkan masalah mereka kepada PRADET atau pihak berwenang lainnya untuk nisa mendapatkan bantuan.
“Anda tidak perlu khawatir melaporkan masalah ini untuk mencari bantuan hukum untuk menyelesaikan masalah Anda karena Anda adalah korban dari segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga,” pintanya dalam wawancara dengan Tatoli.
Selama ini PRADET menilai penyebab utama KDRT terhadap perempuan dan anak perempuan terjadi karena ekonomi keluarga lemah dan juga penyalahgunaan platform teknologi seperti telepon genggam,
Penyebab lainnya dikarenakan adanya keterlibatan anggota keluarga dalam konflik suami istri yang akhirnya berujung pada perceraian, sehingga berdampak pada psikologi anak.
Program Fatin Hakmatek selalu merespon para korban dengan memberikan bantuan hukum bekerja sama dengan Bantuan Hukum Perempuan dan Anak (ALFELA -tetun), program Pemantauan Sistem Peradilan (JSMP -inggris), pihak kejaksaan serta Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL-tetun) di bagian VPU (Vulnerable Person Unit).
“Kami juga memberikan bantuan kemanusiaan bagi para korban dalam kategori hibah kecil untuk pemberdayaan ekonomi perempuan, termasuk memberikan beberapa penyuluhan,” jelasnya.
Bantuan ini diberikan kepada para korban penyandang disabilitas dan mereka yang terlantar karena tidak ada yang merawat mereka. Sejak didirkan PRADET Fatin Hakmatek mendapatkan dukungan dana dari United Nations Population Fund (UNFPA), Justice Facility, dan TAF (The Asia Foundation) melalui program Nabilan.
PRADET atau Pemulihan dan Pembangunan Psikososial di Timor-Leste dibentuk sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional pada tahun 2002 untuk memberikan layanan psikososial bagi orang-orang yang menderita trauma, cacat mental dan masalah psikososial lainnya.
LSM ini menawarkan empat program untuk parah korban seperti program bantuan kesehatan jiwa, menyediahkan rumah aman, memberi bantuan perdamaian dan demokrasi untuk peradilan anak serta menerapkan program anti-perdagangan manusia.
Reporter : Cidalia Fátima
Editór : Cancio Ximenes