DILI, 22 desember 2022 (TATOLI)—Pemerintah dan mitra kerja baru-baru ini meluncurkan laporan dari Timor-Leste Enterprise and Skills Survey (ESS) 2022 menunjukan, tenaga ahli teknik sipil sangat dibutuhkan di Timor-Leste tetapi lewat lowongan kerja dan rekrutmen sulit mendapatkan tenaga ahli dimaksud.
Menurut survey, keterampilan yang paling dibutuhkan oleh perusahaan tetapi ketika ada lowongan kerja sulit mendapatkan tenaga ahli teknik sipil, akuntansi, kasir, pemasaran dan iklan serta para juru masak.
“Di antara keahlian ini, tenaga ahli teknik sipil adalah yang paling dibutuhkan dan paling sulit untuk mendapatkannya,” demikian siaran pers dari SEFOPE mengenai laporan ESS 2022 yang diakses oleh Agência Tatoli, kamis ini.
Laporan ESS tahun 2022 dipublikasikan oleh Sekretariat Negara untuk Pelatihan Profesional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE -tetun) melalui Pusat Informasi Pasar Tenaga Kerja pada 12 desember 2022, dengan tujuan untuk mengeksplorasi permintaan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan di Timor-Leste.
ESS 2022 ini sendiri mendapatkan dukungan teknis dan keuangan melalui program PROSIVU (Partnerships for Inclusive Governance Program) dari DFAT (The Department of Foreign Affairs and Trade) Australia dan ILO (International Labour Organization).
Melalui programa PROSIVU, menempatkan dua penasehat utama untuk memberikan dukungan teknis bagi implementasi laporan tersebut, sedangkan ILO sendiri membiayai kegiatan penelitian di lapangan selama dua bulan di seluruh kotamadya termasuk RAEOA (Regiao Administrativa Especial Oe-Cusse Ambeno).
Data dari hasil penelitian ini bisa memberikan referensi bagi para pengajar dari Pusat Pelatihan, Sekolah Teknik Kejuruan dan Universitas untuk mempertimbangkan data seperti lowongan kerja, rekrutmen, kesenjangan keterampilan, gaji rata-rata, pekerja asing, cara publikasikan lowongan pekerjaan dan perekrutan di masa depan.
Hasil penilitian menunjukan lima pekerjaan yang sangat sulit mendapatkan tenaga ahli lewat rekrutmen adalah teknik sipil, akuntansi, keahlian kasir, keahlian pemasaran dan iklan dan juru masak.
Selanjutanya perekrutan tertinggi pada 2022 inie terdiri dari pekerja kebersihan, asisten penjual toko, pramusaji, peneliti dan pekerja teknik.
Data dari penelitian menunjukan bahwa 86% perusahaan di Timor-Leste tidak publikasikan lowongan kerja mereka melalui media.
Survey ini pun menunjukkan bahwa ada peningkatan 21% pada tenaga kerja asing sebanyak 1.572 meningkat menjadi 5.676, dan pada tahun 2019 bertambah menjadi 7.248 pada tahun 2022.
Reporter : Cidalia Fátima
Editór : Cancio Ximenes