DILI, 08 november 2022 (TATOLI)— Ketua Otoritas Kotamadya (PAM-Prezidenti Autoriridade Munisipíu) Viqueque, Januario Soares bersama tim berkunjung ke Tsukuba, Jepang untuk berpartisipasi dalam pelatihan pertanian khususnya pada pengelolaan irigasi sawah. Pelatihan berjalan selama satu minggu.
Duta Besar Timor-Leste untuk Jepang, Ilídio Ximenes da Costa dalam wawancaranya dengan Tatoli secara daring menjelaskan, tujuan utama dari kunjungan ini untuk memperoleh pengalaman secara praktik dan realistik di Jepang khususnya dari kelompok pertanian agar mampu diimplementasikan di Viqueque.
“Mereka sudah memulai sejak 28 oktober hingga 05 november 2022. Ketua Otoritas bersama timnya meminta pada Pemerintah Jepang untuk mendukung bantuan seperti traktor dan fasilitas lainnya dan melanjutkan pelatihan pada kaum muda,” jelas Ilídio Ximenes da Costa pada Tatoli secara daring.
Dalam surat ringkasan yang diterima Tatoli, Kedubes TL di Jepang diwakili oleh Julio Martins, Sekretaris Pertama menyambut baik dan mengadakan pertemuan dengan Yukio Kokubo, Presiden Donkame Co, Ltd, dan Hisashi Miyata, Koordinator Program di Timor-Leste/ Penerjemah bahasa Tetun.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperkenalkan PAM Viqueque, Januario Soares, dan peserta lainnya serta berbagi pengalaman mereka selama seminggu di Prefektur Tsukuba, Jepang untuk pelatihan dan observasi.
Menurut Yukio Kokubo, para peserta tinggal di prefektur Tsukuba selama seminggu dan mereka mengunjungi dan mengamati beberapa pertanian di Tsukuba.
Sementara, Januario Soares menyatakan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengunjungi Jepang dan berpartisipasi dalam pelatihan singkat dan mengamati pertanian di Jepang.
Ia juga mengatakan, pertanian Jepang lebih maju dibandingkan dengan Timor-Leste karena mereka menggunakan alat yang canggih untuk menanam hingga panen.
Perwakilan lain mengatakan bahwa irigasi pertanian Jepang terutama untuk sawah sangat berkembang. Infrastruktur (jalan) menuju kebun merupakan jalan terbaik dan mudah bagi petani untuk memindahkan atau mengalokasikan hasil panennya ke pasar setelah panen dibandingkan dengan Timor-Leste.
“Mereka mengatakan bahwa pelatihan singkat tidak cukup untuk mempelajari teknis dan manajemen sistem Pertanian Jepang,” ungkap mereka.
Karena itu, mereka merekomendasikan kepada pemerintah Timor-Leste khususnya Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pertanian untuk memberikan beberapa beasiswa kepada para mahasiswa terbaik jurusan pertanian di Timor-Leste yang tertarik untuk belajar pertanian di Jepang.
Mereka juga meminta agar menyediakan program pelatihan jangka panjang untuk mempelajari ilmu pertanian, teknis dan manajemen pertanian di Jepang, sehingga mereka dapat berbagi ilmu dengan petani lain di Timor-Leste pada masa depan.
Dijelaskan pihak DONKAME sebelumnya telah membantu PAM Viqueque sejak 2016. Mereka memulai program pengelolaan sampah, cara beternak ayam yang benar, dan program irigasi pertanian untuk masyarakat Viqueque dan mereka menghargainya.
DONKAME akan menyelesaikan proyeknya di Viqueque pada tahun 2025. Oleh karena itu, mereka meminta Kedutaan Besar dan JICA untuk terus mendukung proyek DONKAME di Viqueque di masa mendatang.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz