DILI, 07 november 2022 (TATOLI)— Perdana Menteri, Taur Matan Ruak dalam pidato pemerintah tentang usulan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2023 menyampaikan lima program utama pemerintah dalam RAPBN tahun depan.
PM Taur menyampaikan hal tersebut dalam debat umum hari partama RAPBN 2023 di depan Rapat sidang Paripurna Anggota Parlemen yang digelar di Gedung Parlemen, Dili, senin ini.
PM Taur memaparkan lima program utama pemerintah dalam kebijakan RAPBN yang difokuskan pada masalah gender, anak-anak, gizi, anggaran iklim dan rantai nilai.
“Untuk tahun 2023, Pemerintah mengalokasikan dana sebesar $512 juta untuk sub-program yang bertujuan, mengurangi ketidaksetaraan gender sebesar 24% dari jumlah APBN, itu tidak termasuk dalam Dana Pejuang Pembebasan Nasional”, kata PM Taur.
Dijelaskan, dana untuk anak-anak, Pemerintah berencana, mengalokasikan $42,6 juta (30%) dari alokasi RAPBN, tidak termasuk Dana Pejuang Pembebasan Nasional.
Proposal anggaran juga menyertakan masalah gizi untuk mengidentifikasi dan memantau pengeluaran yang terkait dengannya dan menggabungkan upaya pemerintah dan pihak lain yang terlibat.
Anggaran gizi dialokasikan sebesar $80,5 juta (4%) dari jumlah RAPBN. Dana ini akan dialokasikan untuk pelaksanaan intervensi gizi khusus yang dapat mengatasi penyebab dasar kekurangan gizi, seperti ketahanan pangan, sanitasi dan menyediakan air minum bersih.
Adapun, Anggaran Iklim, untuk mengidentifikasi dan memantau pengeluaran yang paling relevan terkait dengan perjuangan melawan perubahan iklim dan konservasi ekosistem, dimana Pemerintah menyediakan $59,8 juta (3%) dari RAPBN.
Anggaran ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim atau berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, yang mengalokasikan $13 juta, untuk kegiatan yang memiliki ketahanan iklim sebagai tujuan sekunder atau yang berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
“Pada tahun 2023, program baru tersebut, hanya berlaku untuk anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (MOP), Sekretaris Negara urusan Lingkungan Hidup (SEA) dan Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP), diperpanjang pada tahun berikutnya ke semua kementerian dan lembaga lainnya”, ujar PM Taur.
PM Taur juga menjelaskan bahwa program terakhir, rantai nilai bertujuan untuk memastikan implementasi program rantai dan nilai baru pada tahun 2023, yang mengutamakan sektor produktif. Bertujuan untuk merangsang permintaan, mendorong produksi dan berkontribusi untuk meningkatkan lingkungan bisnis bagi masyarakat dalam pasar produk nasional.
Kepala Pemerintah itu juga menyatakan dalam RAPBN pemerintah menyediakan $114,4 juta (5%) dari APBN 2023 untuk program yang bersangkutan.
Anggaran tersebut ditujukan untuk kegiatan dalam rantai nilai dan mencakup sekitar $20 juta untuk membiayai kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung meningkatkan peningkatan produksi nasional, pengembangan pengolahan bahan baku lokal, peningkatan sirkulasi bahan bahan baku, termasuk infrastruktur perdagangan dan peningkatan perdagangan produk nasional.
Sementara, untuk kegiatan yang berkontribusi pada peningkatan konsumsi produk lokal di dalam dan di luar negeri, akan dialokasikan dana senilai $45,5 juta.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz