iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

WHO peringatkan masyarakat hindari delapan obat sirup anak

WHO peringatkan masyarakat hindari delapan obat sirup anak

Foto google

DILI, 03 november 2022 (TATOLI)—  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO -inggris) secara resmi mengeluarkan peringatan dalam penggunaan delapan (8) obat sirup dosis cair untuk anak  di bawah standar (terkontaminasi) yang diidentifikasi di wilayah WHO South-East Asia Region (SEARO), Indonesia.

Produk-produk ini diidentifikasi di Indonesia dan dilaporkan secara publik oleh Badan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) pada   20 dan 30 oktober 2022. Produk medis di bawah standar adalah produk yang gagal memenuhi standar kualitas atau spesifikasinya. Karena itu di luar spesifikasi.

Berita terkait : Tim kesehatan Kemenkes sita sirup Termorex dan Unibebi Batuk dari apotek

“Kedelapan produk sirup anak tersebut adalah Termorex syrup, Flurin DMP syrup, Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Paracetamol Drops, Unibebi Demam Paracetamol Syrup, Paracetamol Drops, Paracetamol Syrup (mint) dan Vipcol Syrup,” tulis WHO dalam siaran pers yang diakses Tatoli.

Menurut WHO, produk tersebut  mengandung etilen glikol dan/atau dietilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima sebagai kontaminan. Hal ini telah dikonfirmasi oleh analisis laboratorium terhadap sampel oleh pihak berwenang di Indonesia.

Hingga saat ini, produk-produk tersebut telah teridentifikasi di Indonesia. Namun, mereka mungkin memiliki izin pemasaran di negara lain. Produk-produk ini mungkin telah didistribusikan, melalui pasar informal, ke negara atau wilayah lain.

“Resiko dari etilen glikol dan dietilen glikol beracun bagi manusia bila dikonsumsi dan dapat berakibat fatal,” sebut WHO.

Berita terkait : Kemenkes Timor-Leste larang penjualan obat sirup Termorex dan Unibebi  

Produk di bawah standar yang dirujuk dalam lampiran peringatan ini tidak aman dan penggunaannya, terutama pada anak-anak, dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian. Efek toksik dapat mencakup sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.

WHO menyarangkan untuk otoritas pengatur dan masyarakat, penting untuk mendeteksi dan mengeluarkan produk di bawah standar ini dari peredaran untuk mencegah bahaya bagi pasien.

WHO meminta peningkatan pengawasan dan ketekunan dalam rantai pasokan negara dan wilayah yang kemungkinan akan terpengaruh oleh produk ini.

Peningkatan pengawasan pasar informal/tidak diatur juga disarankan. Otoritas regulasi/kesehatan nasional disarankan untuk segera memberi tahu WHO jika produk di bawah standar ini ditemukan di negara masing-masing.

Produsen sediaan cair, terutama sirup yang mengandung eksipien antara lain propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol, dihimbau untuk menguji adanya kontaminan seperti etilen glikol dan dietilen glikol sebelum digunakan dalam obat.

Semua produk medis harus disetujui dan diperoleh dari pemasok resmi/lisensi. Keaslian dan kondisi fisik produk harus diperiksa dengan cermat. Carilah saran dari profesional kesehatan jika ragu.

“Jika Anda memiliki produk di bawah standar ini, jangan menggunakannya. Jika anda, atau seseorang yang anda kenal, telah menggunakannya atau mengalami reaksi/kejadian yang merugikan setelah digunakan, Anda disarankan untuk segera mencari nasihat medis dari profesional kesehatan yang berkualifikasi dan melaporkan kejadian tersebut ke National Regulatory Authority atau National Pharmacovigilance Centre,” pinta WHO.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!