DILI, 25 oktober 2022 (TATOLI) –Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) bersama Delegasi Uni Eropa (UE) di Timor-Leste, hari ini mengadakan pertemuan tahunan Komite Pengarah Program Indikatif untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program Dana Pembangunan Eropa (EDF) ke-11.
Pertemuan tersebut membahas bidang prioritas Program Indikatif Nasional, tentang pembangunan pedesaan dan tata kelola pemerintahan yang baik, dan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan dan perubahan iklim. Untuk tahap pertama, dari tahun 2021 hingga 2024, UE menyediakan €55 juta.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adaljiza Magno menyoroti pentingnya pertemuan antara perwakilan Pemerintah, Uni Eropa dan mitra pembangunan, untuk menilai, membahas kemajuan, hasil program yang telah dilaksanakan dan juga untuk membahas prioritas program untuk tahun depan.
“Pertemuan tersebut akan membahas reformasi keuangan publik mengikuti pedoman Proyek Manajemen Pengawasan Keuangan Publik (PFMO) dan program desentralisasi yang dipresentasikan kementerian Keuangan, Administrasi Negara dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP),” kata Menteri Adaljiza di Pantai Kelapa, Dili.
Menteri Adaljiza pun merasa puas dengan hasil program pada tahun-tahun sebelumnya, karena sejalan dengan PFMO dan dengan prioritas Pemerintah.
Adaljiza Magno menghargai peran UE sebagai salah satu mitra pembangunan utama Timor-Leste dan telah berbagi hubungan politik yang sangat baik, untuk mengkonsolidasikan demokrasi, perdamaian dan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia.
Sementara, Duta Besar Uni Eropa di TL, Marc Fiedrich, menggarisbawahi bahwa kerja sama yang dilakukan dengan Timor-Leste sebagai hak istimewa untuk membela demokrasi, hak asasi manusia, multilateralisme, dan supremasi hukum.
Uni Eropa akan terus menjalin kemitraan dengan rakyat Timor dan Pemerintah untuk membantu dan menjamin kemakmuran negara”, jaminnya.
Reporter : Afonso do Rosario
Editor : Maria Auxiliadora (Penerjemah : Armandina Moniz)