DILI, 21 oktober 2022 (TATOLI) – Pemerintah Timor-Leste dan Kamboja menandatangani Perjanjian Layanan Udara (ASA-Air Service Agreement). Penandatanganan tersebut akan mengizinkan pengoperasian layanan pesawat komersial dari Kamboja ke Timor-Leste (TL).
Air Services Agreement ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste (MNEK), Adaljiza Magno dan Menteri Luar Negeri Kamboja untuk Penerbangan Sipil, Mao Havannall, dengan disaksikan Presiden Republik TL, José Ramos Horta dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen di Kamboja.
Dalam acara tersebut juga ditandatanggani nota kesepahaman tentang perdagangan beras oleh Menteri Perdagangan Kamboja, Pan Sorasak, dan Menteri MNEK, Adaljiza Magno.
Menurut Kepala Negara TL, kesepakatan layanan penerbangan tidak berarti konektivitas akan cepat beroperasi karena perlu adanya investasi dari beberapa perusahaan Kamboja.
“Mereka bisa melakukannya, mereka akan mempelajarinya, apakah mungkin atau tidak, apakah itu berkelanjutan atau tidak, apakah akan ada penumpang atau tidak, tetapi perusahaan penerbangan di dunia disubsidi kuat oleh pemerintahnya. Ini karena bisnis penerbangan, perusahaan penerbangan tidak mudah,” tegas Kepala Negara.
Kepala Negara juga mengatakan, Timor-Leste dan Kerajaan Kamboja perlu berinvestasi untuk menarik minat perusahaan penerbangan mana pun untuk beroperasi setiap bulan karena perusahaan besar seperti Fly Emirates dan Qatar Airways juga mendapat dukungan kuat dari pemerintah mereka.
Presiden Republik, juga membela perlunya konektivitas udara antara Timor-Leste dan Kamboja untuk memfasilitasi mobilitas warga.
“Perjanjian tersebut disebut air service agreement, merupakan perjanjian payung, artinya kesepakatan umum dalam rangka pengembangan konektivitas udara sehingga kita bisa melakukan penerbangan normal dari Kamboja ke Timor-Leste dan dari Timor-Leste ke Kamboja,” kata Presiden Horta.
Proyek ini akan menjadi salah satu alternatif penerbangan antara Dili dan Phonom Penn dan juga untuk benua Eropa dan China dengan tiket pesawat murah.
Sementara, itu dikutip dari laman Kamboja Khmer Times menyebutkan, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, menyambut baik penciptaan penerbangan langsung antara kedua negara, dan menekankan bahwa mereka akan memperkuat hubungan perdagangan.
Kedua pemimpin berjanji untuk mempromosikan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, serta di bidang pertanian dan pendidikan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz