DILI, 13 oktober 2022 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia (FDCH) menyediakan sekitar $271.000 untuk mendukung 66 mahasiswa TL kembali melanjutkan kembali studi mereka ke China.
Ketua Association of Timorese Students in China (ATSC), Esmeraldito Ferreira mengatakan meskipun hanya 66 pelajar yang dipilih tetapi pihaknya tetap menunggu jawaban dari FDCH dan Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu dan Budaya (MESKK -tetun).
“Mereka sudah menginformasikan pada kami bahwa sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku bahwa dalam dekrit No.56/2022, ditentukan hanya untuk mereka yang sebelumnya sedang dalam masa perkuliahan di China tetapi karena pandemi harus kembali ke TL. Tetapi. kami mengikuti proses ini dan kami menunggu hasil selanjutnya,” jelas Emeraldito pada Tatoli secara esklusif di Farol, Dili.
Berita terkait : ATSC minta PM Taur bantu mahasiswa Timor-Leste lanjutkan studi di China
Direktur Eksekutif FDCH, Cristóvão dos Reis, mengingatkan Pemerintah mendaftarkan 126 siswa yang belajar di China, 66 di antaranya memenuhi syarat untuk biaya perjalanan, dan karantina. Ia juga menambahkan, mereka terpaksa kembali ke TL pada 2020 karena krisis kesehatan akibat COVID-19.
“Kami telah mengidentifikasi 66 penerima beasiswa yang memenuhi syarat. Karena itu, kami sedang mempersiapkan dokumen mereka agar segera kembali untuk melanjutkan studi mereka. Karena itu, kami telah mengalokasikan $270.600 untuk pembayaran tiket dan biaya karantina. Setiap pemegang hibah menerima $4.000,” kata Cristóvão dos Reis kepada Tatoli, di kantor Pemerintah di Dili.
Berita terkait : ATSC minta Presiden Horta bantu penerima beasiswa lanjutkan studi di China
Pejabat itu juga mengingatkan bahwa, pada saat pandemi, pemerintah TL dan Selandia Baru sudah memulangkan siswa Timor dari China.
Perlu diingat bahwa Pemerintah telah menyetujui langkah-langkah untuk mendukung perjalanan ke atau dari negara itu bagi orang Timor yang menghadiri kursus pendidikan tinggi di luar negeri. Langkah-langkah tersebut akan diterapkan dalam situasi pandemi dan epidemi, bencana alam, penyakit serius atau konflik bersenjata.
Berita terkait : MESSK siap bantu mahasiswa Timor-Leste pemegang beasiswa lanjutkan studi di China
Pemegang beasiswa terpaksa kembali ke negara pada 2020, karena berakhirnya visa dan, di atas segalanya dan krisis kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19 yang muncul di provinsi Wuhan dan kota-kota lain di China.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz