DILI, 07 oktober 2022 (TATOLI)— Presiden Republik, jumat ini memimpin pertemuan Dewan Tinggi Pertahanan dan Keamanan (CSDS) . Pertemuan dilakukan untuk mencari solusi bagi WNTL (Warga Negara Timor-Leste) yang kini berada di Portugal dan mengalami hidup susah akibat ditipu beberapa agency yang memfasilitasi mereka.
Kepala Staf Militer Kepresidenan Republik, Francisco da Silva mengatakan Kepala Negara sangat prihatin dengan kondisi kehidupan WNTL yang saat ini hidup susah di jalanan Portugal.
“WNTL tersebut merupakan korban dari agency ilegal yang berkoordinasi dengan agency perjalanan untuk mengirim WNTL ke luar negeri,” kata Francisco da Silva, pada wartawan usai pertemuan di Istana Kepresidenan Bairro Pite, Dili, jumat ini.
Berita terkait : WNTL hidup susah di Portugal, Wakil MNEK minta pulang ke Timor-Leste
Menurutnya, beberapa dari WNTL tidak ingin pulang ke TL, karena memimjam uang $2000 hingga $3000 untuk membeli tiket ke Portugal dan sekarang mereka ingin bekerja agar bisa membayar kembali uang yang mereka pinjam.
“Alasan lain mereka tidak mau kembali karena merasa malu dan tidak punya uang untuk kembali. Jadi, pemerintah berusaha memulangkan mereka ke tanah air,” ungkapnya.
Francisco juga menyoroti bahwa Kepala Negara juga telah menyerahkan kasus tersebut kepada Polisi Investigasi Kriminal dan beberapa anggota CSDS untuk menangani kasus tersebut.
Selain itu, Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, sangat menyayangkan beberapa orang atau lembaga yang menipu WNTL ke luar negeri untuk mencari keuntungan.
Berita terkait : Presiden Horta dan PM Taur terus pantau situasi WNTL di Portugal
“Saya heran, apa yang membuat WNTL pergi ke Portugal tanpa kontrak kerja atau perjanjian antara kedua negara. Meski begitu, Pemerintah akan membantu mereka dalam situasi ini”, katanya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz