iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Kementerian Komunikasi Timor-Leste targetkan internet 1 Gbps  

Kementerian Komunikasi Timor-Leste targetkan internet 1 Gbps  

Foto google

DILI, 05 oktober 2022 (TATOLI)— Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK -tetun) sedang mempersiapkan proses tender publik bagi perusahaan telekomunikasi dengan menargetkan kecepatan internet menjadi 1 Gbps (Gigabit per second).

Direktur Umum MTK, Gaspar de Araújo menjelaskan saat ini setiap intansi pemerintah dan kementerian memiliki kontraknya sendiri dengan operator telekomunikasi untuk memberikan fasilitas internet.

Menurutnya, hal tersebtu dinilai tidak efisien dan untuk itu dibutuhkan satu kementerian yang berkoordinasi untuk mengorganisir pembagian internet adalah MTK. Karena, itu  sesuai dengan peraturan  undang-undang yang berlaku.

“Kami sudah membuat semua persiapan teknis untuk 1 Gbps dan sekarang hanya menunggu untuk tender publik. Saat ini kita hanya memiliki 200 Mbps (Megabit per second). Jadi, jika kita sudah memiliki 1 Gbps maka akan kita bagikan ke semua intansi,” jelas Direktu Umum MTK pada Tatoli di kantor MTK ,Caicoli.

Dijelaskan, empat tahun yang lalu, Pemerintah membuat kontrak dengan perusahaan telekomunikasi dan menyediakan jaringan internet melalui satelit tetapi harganya dinilai cukup mahal.

“Untuk itu saat ini kita membuat kontrak dengan operator telekomunikasi seperti Timor Telecom dan Telkomcel. Mereka, mendapatkan internet dari negara tetangga melalui microwave dan ini tidak menggunakan satelit,” katanya.

Direktur itu pun menjelaskan, mengenai harga penyediaan jaringan internet yang ditawarkan untuk satelit bernilai $600 per 1Mbps, microwave bernilai $220 1Mbps dan diharapkan nantinya dengan kehadiran fiber optik atau serat optik hanya bernilai $100 ke bawah per 1Mbps.

Sebelumnya Pemerintah Timor-Leste dan perusahaan Alcatel Submarine Network (ASN) pada bulan mei 2022, menandatangani perjanjian untuk akuisisi dan pemasangan koneksi digital dari Timor-Leste, melalui kabel bawah laut serat optik (Fiber Optic) dari Darwin dan Port Hedland di Australia.

Proyek tersebut bernilai $38,6 juta yang berdurasi 18 bulan, antara 1 juni 2022 hingga 31 januari 2024.

Sementara, Dosen Departamen Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu dan Teknik di Dili Institute of Technology, Marcelo Cham menjelaskan saat ini berbagai negara di dunia lebih banyak mengembangkan jaringan internet dengan serat optik karena dinilai lebih efisien.

“Kelebihan dari kabel fiber adalah bisa mentransfer kapasitas dan bandwidth-nya cukup besar dan ringan,” katanya.

Dikatakan, gelombang mikro atau microwave adalah gelombang radio yang menyediakan transmisi sinyal berkecepatan tinggi. Jadi, sebuah stasiun gelombang mikro adalah piringan reflektif yang berisi antena, transceiver, dan peralatan lain yang diperlukan untuk komunikasi gelombang mikro. Gelombang mikro menggunakan transmisi line-of-sight.

Jadi, katanya untuk menghindari kemungkinan penghalang, seperti gedung atau gunung, stasiun gelombang mikro sering ditempatkan di puncak gedung, menara, atau gunung.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!