DILI, 07 september 2022 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meminta 11 negara anggota negara Wilayah Asia Tenggara (SEARO-South East Asia Region) untuk memperkuat program nasional dalam mengatasi resiko penyakit mental.
Direktur Regional WHO SEARO, Poonam Khetrapal Singh mengatakan 11 negara SEARO masing-masing, Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand dan Timor-Leste harus bekerja sama dalam memperkuat program nasional dalam mengatasi resiko penyakit mental.
Direktur Poonam Khetrapal Singh menjelaskan, pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan aktif orang-orang dengan pengalaman hidup membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang-orang dengan gangguan mental, anggota keluarga dan pengasuh.
“Memperkuat program pencegahan dan promosi tingkat nasional dan sub-nasional membantu mencapai kesejahteraan semua orang dengan mengatasi masalah bunuh diri dan melukai diri sendiri, penggunaan narkoba, konsumsi hiburan digital yang berbahaya, intimidasi dan masalah pengasuhan anak,” ungkap Direktur Regional WHO melalui siaran pers yang diakses Tatoli.
Negara-negara anggota berkomitmen untuk memimpin respon kesehatan mental multisektoral dengan membimbing dan menyelaraskan sektor sosial, pendidikan, pembangunan dan ekonomi untuk mengatasi faktor-faktor penentu kesehatan mental, seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, isolasi sosial, keadaan darurat dan dampak perubahan iklim dan negara yang ditetapkan.
Komite Regional WHO untuk Asia Tenggara telah mengumumkan beberapa resolusi penting terkait kesehatan mental. Ini termasuk mengontrol konsumsi alcohol.
WHO akan terus mendukung penguatan negara-negara dalam mengorientasikan kembali perawatan primer untuk kesehatan mental melalui pembagian tugas, pengembangan kapasitas untuk kesehatan mental dan dukungan psikososial selama keadaan darurat.
Selanjutnya, juga untuk membangun pusat pengetahuan dan pelatihan regional demi mengoordinasikan bukti dan pembuatan data, serta memprioritaskan bidang penelitian dan memfasilitasi pertukaran pengalaman, berdasarkan kebutuhan yang teridentifikasi.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz