DILI, 05 september 2022 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO -inggris) dan para Menteri Kesehatan (Menkes) di Wilayah Asia Tenggara (SEARO-South East Asia Region) berkumpul untuk membahas isu-isu kesehatan yang menjadi prioritas utama selama pertemuan yang akan digelar di Paro, Bhutan.
Menteri Kesehatan Timor-Leste, Odette Maria Freitas Belo sendiri pada 28 agustus 2022 telah menuju ke Bhutan untuk menghadiri rapat Komite Regional ke-75 WHO di SEARO. Rapat Panitia Daerah ke-75 dimulai 5 september dan akan dihadiri Menteri Kesehatan dari 11 Negara SEARO.
Isu-isu yang akan dibahas terdiri dari bagaimana mengatasi masalah kesehatan mental melalui perawatan primer dan keterlibatan masyarakat, dalam memperkuat kesiapsiagaan dalam merespons darurat kesehatan mengingat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
“Jaminan kesehatan melalui perawatan kesehatan primer yang lebih kuat, termasuk di antara kunci masalah yang akan dibahas oleh para menteri kesehatan, pejabat senior, dan mitra kesehatan selama pertemuan yang berlangsung seminggu,” tulis siaran pers yang diakses Tatoli.
Sesi Komite Regional ke Tujuh Puluh Kelima WHO SEARO, merupakan pertemuan tahunan badan pengatur WHO, yang diselenggarakan oleh Bhutan tahun ini. Pertemuan digelar mulai 5 hingga 9 september 2022.
Direktur Regional WHO SEARO, Poonam Khetrapal Singh, mengatakan pertemuan ini akan mendapatkan partisipasi dari pejabat kantor pusat WHO, pejabat senior dari kementerian kesehatan negara-negara anggota, perwakilan Badan PBB, mitra, donor, dan masyarakat sipil.
Memantau kemajuan dan rencana percepatan penyakit tidak menular, kemajuan pencapaian tujuan Akhir TB, percepatan eliminasi kanker serviks, dan penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan merupakan isu-isu penting lainnya yang akan diangkat dalam pertemuan Sidang Komite Regional.
Kemajuan yang dibuat pada resolusi yang diadopsi pada sesi Komite Regional sebelumnya akan ditinjau, termasuk resolusi rencana aksi regional untuk lingkungan yang sehat untuk populasi yang lebih sehat, rencana strategis untuk mengatasi beban ganda gizi buruk, mengakhiri kematian ibu, bayi baru lahir dan anak yang dapat dicegah, eliminasi campak dan rubella pada tahun 2023 dan memperkuat tim medis darurat.
Selanjutnya, dalam pertemuan juga akan membahas bagaimana mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan balita, memajukan cakupan kesehatan universal, membalikan resistensi antimikroba, meningkatkan kapasitas manajemen risiko darurat, menghilangkan penyakit tropis yang terabaikan, dan TBC akhir.
Karena, prioritas Regional selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk kesehatan.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz