DILI, 02 september 2022 (TATOLI)– Kementerian Perguruan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK) akan mempertimbangkan untuk menerbitkan kurikulum universitas tentang sejarah Timor-Leste (TL).
Hal tersebut dikatakan, Menteri MESSK, Longuinhos dos Santos dalam mendukung pernyataan Presiden Republik, José Ramos Horta terkait minimnya pengetahuan mahasiswa tentang sejarah negara TL.
Menteri MESSK, Longuinhos dos Santos menilai dengan kata lain, pengetahuan dan penyebaran sejarah Timor-Leste harus menjadi bagian dari referensi di pendidikan tinggi.
“Kekhawatiran Presiden Horta harus menjadi referensi bagi lembaga pendidikan tinggi untuk mempromosikan studi tentang sejarah negara,” katanya kepada Tatoli, di Caicoli, Dili.
Sebelumnya, pada peringatan Hari Jajak Pendapat, di Colmera, Dili yang digelar pada 30 agustus lalu, Kepala Negara meminta kepada seluruh mahasiswa untuk merasa wajib memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang sejarah Timor-Leste.
“Kalau peringatan hari bersejarah seperti 28 november, 20 mei, dan 30 Agustus yang kita tidak tahu, itu menjadi masalah bagi saya. Kalau siswa tidak tahu sejarah berarti mereka malas. Karena kita berada di dunia digital dan kita memiliki beberapa sarana untuk mengakses informasi”, kata Presiden Horta.
Kepala Negara menyoroti perlunya mahasiswa berpartisipasi dalam perayaan hari nasional untuk memperoleh pengetahuan tentang sejarah nasional.
“Semua siswa dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi harus berusaha untuk mengetahui sejarah negara,” ungkap Kepala Negara.
Diketahui selama ini, pendidikan sejarah Timor-Leste hanya diajarkan sepintas melalui bidang atau materi ‘Pendidikan Kewarganegaraan’ sedangkan untuk meteri ‘Sejarah’ hanya berfokus kepada sejarah dunia internasional.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz