DILI, 08 Agustus 2022 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos Horta, menganugerahi penghargaan medali mérito kepada lima militer Korea yang meninggal dunia pada 2003 saat melakukan misi perdamaian dalam kontribusi mereka pada proses kemerdekaan Timor-Leste di Wilayah Administratif Espesial Oécusse Ambeno (RAEOA).
Presiden Republik, José Ramos Horta menganugerahi medali Mérito kepada keluarga korban berdasarkan aturan hukum No. 61/2022, yang ditetapkan menurut peraturan No.15/2009 tertangal 18 maret, tentang, pengakuan negara dalam menghargai masyarakat sipil, dan militer nasional maupun internasional yang berkontribusi pada kedamaian negara Timor-Leste.
“Negara tercinta kita, banyak anggota dari badan internasional seperti, militer, polisi dan tenaga sipil yang kehilangan nyawa mereka di TL. Begitu juga, lima militer dari Republik Korea yang berpartisipasi dalam misi kedamaian di TL, kehilangan lima nyawa mereka,” kata Presiden Republik, José Ramos Horta pada sambutannya di Istana Kepresidenan Bairro Pite Dili, senin ini.
Kepala Negara memberikan penghormatanya kepada lima militer dan atas nama rakyat Timor-Leste, mengucapkan belangsungkawa kepada keluarga korban, yang meninggal akibat kecelakaan dalam bencana alam.
“Banyak keluarga TL yang kehilangan kerabat mereka sekitar 1000 lebih, dalam pertarungan selama 24 tahun, sehingga sebagai warga TL kami, mengerti bagaimana perasaan dari keluarga korban,” ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Korea untuk Timor-Leste, Kim Jeong-Ho, mengatakan, lima militar Korea yang meninggal 19 tahun yang lalu membawa kenangan sedih kepada semuanya.
“Meski 19 tahun berlalu, Pemerintah TL melalui Presiden Republik, tidak lupa untuk tetap memberikan penghargaan melalui medali merito ini. Kami sangat bersyukur,” katanya.
Ia mengutarakan keluarga militer, sangat senang karena rakyat TL masih mengingat kematian dari lima militar tersebut, dan dengan penghargaan ini keluarga merasakan bahwa anak mereka, tidak meninggal secara sia sia.
Sementara itu perwakilan dari keluarga korban, Jung Hyein mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik, Perdana Menteri, dan semuanya yang telah mempersiapkan acara ini.
“Dengan kesedihan, yang kami rasakan atas kematian keluarga kami, namun dengan penghargaan ini sebagai awal dasar dari pengakuan Timor-Leste,” katanya.
Lima militer tersebut meninggal akibat kecelakaan dalam bencana alam. Mereka tenggelam di sungai saat akan menyeberang sungai pada saat melakukan misi kedamaian, dari Perserikatan Bangsa Bangsa (UN), melalui Peace Keeping Force (KFP) di TL.
Lima militer yang meninggal dunia masing-masing, Letnan Kolonel Min Byun – Jo, Letnan Kolonel Park Jin – Kyu, Sersan Baek Jeong – Hun, Sersan Choi – Hee, dan Sersan Kim Jeong – Joon
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz