iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, DILI

Sediakan air bersih di Dili, Timor-Leste dan Bank Dunia tandatangani pinjaman $121 juta

Sediakan air bersih di Dili, Timor-Leste dan Bank Dunia tandatangani pinjaman $121 juta

Menteri Keuangan, Rui Gomes menandatangani perjanjian pinjaman anggaran senilai $121 juta dengan perwakilan Bank Dunia di TL, Bernard Harborne. Foto Kementerian Keuangan

DILI, 29 juli 2022 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Menteri Keuangan (Menkeu), Rui Gomes menandatangani perjanjian pinjaman anggaran senilai $121 juta dengan perwakilan Bank Dunia di TL, Bernard Harborne. Pinjaman dilakukan untuk menyediakan air bersih dikotamadya Dili.

Menurut siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan, anggaran tersebut untuk menginstalasi air bersih di Kotamadya Dili bagian timur pada 12.482 rumah.

“Air bersih dikotamadya Dili, merupakan masalah besar. Karena, setiap tahun populasi bertambah. Hampir 1/3 populasi di TL berada di Dili, sehingga menyebabkan penyediaan air bersih terbatas. Maka dengan pinjaman tersebut merupakan suatu kesempatan, untuk menjawab masalah air bersih yang terjadi khususnya di kotamadya Dili dibagian timur,” kata Menkeu Rui Gomes.

Dikatakan, proyek tersebut akan dimulai pada   oktober tahun ini. Proyek tersebut  berdurasi selama tujuh tahun. Tujuannya,  untuk mengembangkan proyek itu lebih baik, dan menginstalasi air bersih pada setiap rumah.

“Investasi strategis di sektor infrastruktur, termasuk akses yang lebih luas ke air minum yang aman, sudah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Strategis 2011-2030. Rencana ini merupakan dasar yang sangat relevan bagi program Pemerintah VIII. Rencana ini juga mendefinisikan modalitas investasi strategis melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)”, ujarnya.

Selain itu pemerintah juga bekerja sama dengan Badang kerja sama Internasional Jepang (JICA) dan Bank Multilateral (ADB dan Bank Dunia) untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga kecil. Tujuannya, untuk membiayai investasi yang dapat berdampak pada pemulihan ekonomi di dalam negeri, dan menjamin dana perminyakan.

Sejak  2012 hingga 2022, Pemerintah telah meminjam senilai $731,5 juta, dari JICA, ADB, dan Bank Dunia. Dari total  tersebut $257 juta (36%) telah digunakan. Sementara itu, pada 2012 ini,  Pemerintah mulai  melunasi utang sebesar US$20,3 juta dengan bunga sekitar US$18,4 juta.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!