iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, DILI, HEADLINE

Pemerintah hentikan impor daging babi dari tiga negara

Pemerintah hentikan impor daging babi dari tiga negara

Foto google

DILI, 25 juli 2022 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste (TL) menghentikan sementara proses impor daging dari tiga negara. Itu dilakukan untuk mencegah virus African Swine Fever (ASF) pada babi.

Direktur Nasional Dinas Peternakan dan Kedokteran Hewan, Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP), Dr. Joanita Jong mengatakan untuk mencegah virus African Swine Fever pada babi, Pemerintah menghentikan sementara proses impor  daging babi dari tiga negara.

Berita terkait : Cegah Demam Babi, MAP dan MDF Australia aktifkan kampanye ASF

“Untuk sementara kita menghentikan impor daging babi tiga negara yaitu, Indonesia, China dan Filipina. Kita berusaha untuk menghentikan melalui pengawasan dari program sosialisasi yang dilakukan oleh tim teknik tentang virus ASF dan penyakit lainnya,” kata Dokter Joanita Jong, pada   Tatoli di Kantornya, Matadoru Dili, senin ini.

Dijelaskan, penghentian impor tersebut dilakukan guna mencegah terdeteksinya virus ASF di TL. Sosialisasi telah dilakukan sejak tahun 2019, setelah babi di TL terinfeksi dan Pemerintah juga bekerja sama dengan   Australia untuk mengimpor daging babi yang dianggap aman dari Australia.

“Untuk mengetahui daging babi tersebut aman dan bebas dari penyakit, melalui tes diagnostik laboratorium, dan selama ini dilaksanakan dan   sangat membantu untuk pengcegahan virus tersebut,” jelasnya.

Ia merekomendasikan pada masyarakat agar hewan yang dipelihara harus ada pada kendang ternak yang bersih, tidak memberikan makanan sisa restoran. Karena, penyebab kemunculan virus tersebut dari makanan sisa restoran.

“Meskipun virus ASF sudah lama terinfeksi pada daging, namun virus masih hidup didalam daging, meskipun daging dibekukan. Sehingga, ini dapat terinfeksi pada babi yang dipelihara,” tegasnya.

Dikatakan dari faktor tersebut, MAP mencegah virus   melalui program vaksinasi pada hewan seperti, babi, ayam dan kerbau.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor        : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!