iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, PENDIDIKAN

Perusahaan Thomas Foods dari Australia kunjungi ETDA pantau proses pelatihan

Perusahaan Thomas Foods dari Australia kunjungi ETDA pantau proses pelatihan

Perusahaan Thomas Foods International (TFI) dari Australia melakukan kunjungannya ke pusat pelatihan ETDA (East Timor Development Agency). Foto Tatoli/Cidalia Fatima

DILI, 20 juli 2022 (TATOLI)– Perusahaan Thomas Foods International (TFI) dari Australia melakukan kunjungannya ke pusat pelatihan ETDA (East Timor Development Agency) untuk memantau sendiri proses pelatihan yang diberikan dan bagaimana ETDA menyediakan  Sumber Daya Manusia (SDM).

Direktur Umum ETDA, Januário Neto Mok menilai kunjungan tersebut sangat penting untuk melihat  langsung bagaimana ETDA menyediakan pelatihan yang dapat menghasilkan SDM berkualitas dan bisa bekerja sesuai dengan industri TFI di Australia.

“TFI adalah perusahaan khusus untuk industri daging. Mereka ingin melihat sendiri fasilitasi yang sediakan selama pelatihan,” ungkap Direktur Januário pada Tatoli di kantor ETDA, rabu ini.

Direktur Januário ingin adanya kerjasama antara ETDA dan  TFI Australia di masa mendatang demi memberikan kesempatan pada peserta pelatihan dari ETDA khususnya di bidang pariwisata dan perhotelan untuk dapat bekerja di Australia.

Berita terkait : Perusahaan Thomas Foods asal Australia akan rekrut tenaga kerja Timor-Leste

Disebutkan, saat ini ETDA telah memberikan pelatihan di bidang pariwisata dan perhotelan pada lebih dari 650 kaum muda Timor-Leste (TL).

Duta Besar Timor-Leste untuk Australia, Inês Almeida yang mendampingi para perwakilan TFI Australia menginformasikan, perusahaan tersebut adalah industri daging yang berfokus pada pemotongan daging sapi dan kambing untuk diekspor ke luar negeri.

“Ini adalah pertama kalinya mereka ke TL dan   menunjukan minat bahwa TL harus bekerja untuk perusahaan mereka. Sebagai Dubes saya lihat sangat penting untuk mendampingi mereka melihat sendiri apa yang TL bisa berikan selain SDM untuk bekerja di Australia,” ucapnya.

Ia mengatakan, selain merekrut tenaga kerja dalam industrinya, TFI juga memberikan pelatihan pada para tenaga kerja khususnya di bidang teknologi informasi, mekanik, dan listrik karena proses kerja industri ini dijalankan oleh mesin cangih.

“Di Australia selama satu menit, satu orang bisa menyembelih 15 sapi. Artinya harus cepat dan menggunakan mesin canggih karena itu kita harus tahu cara mengoperasikannya,” ungkap Dubes Inês.

Diinformasikan, pihak TFI Australia telah bertemu dengan TradeInvest TL untuk membahas kemungkinan mendirikan industri daging di TL dan membuka pusat pelatihan khusus untuk industri tersebut dan pihak TradeInvest menyambut baik hal itu dan  siap memberikan dukungan.

Pihak TFI Australia   ingin memastikan kemudahan apa yang dijamin untuk dapat mendirikan industri di TL seperti penyediaan listrik selama 24 jam penuh, sistem pasokan air yang stabil serta lahan yang cukup karena indutri daging membutuhkan investasi yang besar.

“Mereka ingin agar investasi besar ini tidak merugikan, adapun keluhan dari mereka bahwa jaringan internet di TL berjalan dengan lambat sehingga hal ini dapat menghambat pekerjaan mereka,” jelasnya.

Dalam kujungan ini pihak TFI Australia meminta tidak hanya kepada ETDA tetapi kepada semua pusat pelatihan yang akan menyediakan SDM untuk bekerja di Australia harus memiliki pengetahuan dasar seperti penggunaan ATM (Automated Teller Machine) atau Mesin Teler Otomatis, mempelajari budaya Australia dan juga memiliki disiplin dalam bekerja.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!