DILI, 18 juli 2022 (TATOLI)— Program Pangan Dunia (WHO) melaporkan kasus cacar monyet pertama teridentifikasi di India, Wilayah Asia Tenggara.
“Wilayah tersebut telah waspada terhadap kasus cacar monyet. Negara-negara telah mengambil langkah-langkah untuk mendeteksi dengan cepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet,” kata Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional, WHO Asia Tenggara melalui siaran pers yang diakes Tatoli.
Menurut siaran pers itu, WHO telah mendukung negara-negara Anggota di Kawasan untuk menilai risiko cacar monyet dan memperkuat kapasitas mereka guna mempersiapkan dan menanggapi wabah multi-negara yang berkembang.
Disebutkan, lebih dari 6.000 kasus cacar monyet dan tiga kematian telah dilaporkan dari 60 negara sejak awal tahun. Lebih banyak kasus dapat diharapkan saat pengawasan dilakukan secara global.
WHO sendiri menanggapi penyakit tersebut, dengan mengadakan pertemuan Komite Darurat pada 23 Juni 2022 untuk mencari saran ahli jika wabah yang sedang berlangsung dikategorikan darurat yang menjadi perhatian internasional.
WHO telah berbagi panduan untuk meningkatkan kesadaran, pengawasan, investigasi kasus pelacakan kontak, diagnostik pengujian laboratorium, manajemen klinis dan pencegahan serta pengendalian infeksi.
Mengingat kapasitas pengujian yang terbatas di Wilayah untuk cacar monyet, WHO telah berkoordinasi dengan empat laboratorium untuk dijadikan rujukan. Empat laboratorium itu adalah, Institut Virologi Nasional, India, Laboratorium Referensi Penyakit Menular Victoria, Australia, Institut Kesehatan Nasional, Departemen Ilmu Kedokteran, Thailand dan Fakultas Kedokteran, Universitas Chulalongkorn, Thailand.
WHO juga mendukung negara-negara di Kawasan membangun kapasitas pengujian dengan bantuan teknis serta pengadaan ketentuan yang diperlukan yang permintaannya tinggi dan pasokannya rendah secara global.
“Cacar monyet membutuhkan perhatian kolektif dan tindakan terkoordinasi untuk menghentikan penyebarannya lebih lanjut. Selain menggunakan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan memastikan alat kesehatan tersedia untuk populasi berisiko dan dibagikan secara adil. Jadi, penting untuk bekerja dengan masyarakat dengan memastikan bahwa orang yang paling berisiko, memiliki informasi dan dukungan yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dan lainnya,” kata Direktur Poonam Khetrapal Singh.
Virus cacar monyet ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui kontak tidak langsung atau langsung. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit atau lesi yang menular, termasuk tatap muka, kulit-ke-kulit, dan tetesan pernapasan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz