iklan

EKONOMI, POLITIK, DILI, HEADLINE, LSM, SOSIAL INKLUSIF

Pemerintah bantu $200.000 pada kelompok budaya masyarakat dan industri kreatif

Pemerintah bantu $200.000 pada kelompok budaya masyarakat dan industri kreatif

Rumah adat tradisional, Marobo. Foto Tatoli/Antonio Goncalves

DILI, 12 juli 2022 (TATOLI) – Pemerintah melalui Sekretaris Negara urusan Seni dan Budaya (SEAK – tetum) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu dan Budaya (MESSK), membantu  dana senilai $200.000 untuk kelompok budaya, seni komunitas dan kreatif industri, untuk rekualifikasi rumah adat.

Menteri MESSK, Longuinhos dos Santos, meminta para penerima manfaat menggunakan anggaran secara bertanggung jawab dan sesuai aturan kontrak.

“Penerima bantuan harus mempresentasikan laporan pelaksanaan anggaran mereka”, himbau Menteri MESSK, Longuinhos di Colmera, Dili, selasa ini.

Direktur Umum SEAK, Manuel Smith, menginformasikan kementerian menandatangani kontrak dengan penerima manfaat hari ini, berdasarkan asumsi aturan pemerintah tentang subsidi publik.

“Tahun ini, 159 proposal diajukan untuk pembangunan, rehabilitasi, dan peresmian rumah adat, 27 di antaranya telah disetujui. Ada 132 proposal dari kelompok budaya masyarakat, 25 di antaranya telah disetujui”, jelasnya.

Dia juga  mengatakan  tahun ini,  Pemerintah telah mengalokasikan $200.000 untuk Departemen Warisan Budaya, Promosi dan Seni Budaya, yang menekankan bahwa pembangunan rumah adat baru akan menelan biaya $3.500, rehabilitasi memakan biaya $2.500 dan peresmian akan menggunakan  biaya $1.500 .

Menurut Manuel Smith bahwa,  setiap kelompok budaya masyarakat menerima $5.000 dan setiap kelompok industri kreatif mendapatkan $2.000.

“Dana ini tidak cukup untuk mendukung semua kelompok. Karena itu, kami melakukan inspeksi terutama untuk rumah-rumah adat guna pendataan sehingga kami dapat memberikan bantuan”, tambahnya.

Pemimpin itu mengingat bahwa pada tahun lalu MESSK mendukung 75 komunitas budaya dan kelompok musik kontemporer serta 82 rumah adat dengan lebih dari $400.000.

Dilain pihak, Koordinator kelompok Festival Lantava di Lautém, Titiso Kour-Ara, mengklasifikasikan pelestarian warisan serta identitas budaya orang Timor sebagai hal yang mendasar.

“Dana tersebut bertujuan untuk membiayai berbagai kegiatan, seperti festival, pertunjukan musik kontemporer dan tari budaya”, paparnya.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!